Selama Operasi Patuh Lodaya Catat 12.138 Pelanggaran Lalu Lintas



Bandung, Beritainspiratif.com - Selama 2 pekan Polrestabes Kota Bandung menindak sebanyak 12.138 pelanggar lalu lintas saat Operasi Patuh Lodaya yang berlangsung. Dari jumlah tersebut, sejak tanggal 23 Juli sampai dengan 5 Agustus tercatat 6.020 pelanggar ditilang dan 6.118 pelanggar diberi teguran tertulis.

Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, AKP Galih Raditya mengatakan, ada perbedaan Operasi Patuh Lodaya yang dilakukan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena operasi kali ini berlangsung saat masa pandemi Covid-19.

"Karena saat ini masih masa pandemi, ada beberapa perubahan pola-pola berjenjang yang dilaksanakan oleh Satlantas Polrestabes dalam melaksanakan penindakan saat operasi," katanya di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Kamis (06/08/2020).

Baca Juga:Soal-sanksi-masker-kota-bandung-bakal-lakukan-bertahap

"Petunjuk dari Korlantas dan Ditlantas, kita tidak boleh melaksanakan razia stasioner. Artinya kita hanya melaksanakan penindakan penilangan terhadap pelanggar yang memang ditemukan lewat di jalan dan itu kasat mata," imbuh Galih.

Menurutnya, kebanyakan pelanggaran yakni melanggar marka, rambu, tidak memakai helm atau melawan arus.

"Jadi saat anggota kita melaksanakan pengaturan, kemudian saat berdiri di pinggir jalan melihat ada yang melanggar itu langsung ditilang. Artinya kita tidak mencari-cari kesalahan masyarakat. Itu pelanggaran yang terlihat kasat mata oleh petugas di lapangan," paparnya.

Ia juga menyampaikan, pihaknya tidak berhenti di satu titik kemudian memasang plang, ramai-ramai masyarakat diperiksa semua, itu tidak. Karena menurutnya, hal tersebut memang dilarang Mabes Polri.

Selain itu, sebelumnya banyaknya pelanggaran dikarenakan pihaknya tidak diperbolehkan melaksanakan razia stasioner namun fokus pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita tidak melaksanakan penilangan, pada saat Operasi Patuh Lodaya kita bisa menilang kembali. Sebelumnya fokus ke PSBB, agar masyarakat stay at home dan work from home," katanya.

(Mugni)

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta