Jabar Aman Corona, Dinkes Bersama RSHS, RSUD Al Ihsan dan KKP Tetap Siaga



Bandung, Beritainspiratif.com - Jawa Barat hingga saat ini aman dari penyebaran virus Corona. Namun demikian, Dinas Kesehatan Jawa Barat bersama RSHS, RSUD Al Ihsan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jawa Barat, terus siaga.

Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat dr. Luqman Yanuar Rachman mengatakan, di Jawa Barat ada 4 pasien suspect atau diduga terinfeksi virus Corona.

Dari empat pasien tersebut dua diantaranya mendapat perawatan di RSHS, sedang dua pasien lainnya di Cirebon dan Tasikmalaya.

"Ada empat pasien suspect corona, dua pasien dirawat di RSHS. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, keduanya negatif Corona," katanya pada acara Japri di gedung Sate kota Bandung, Jum'at (31/1/2020).

Menurut dr Luqman, satu pasien RSHS sudah dipulangkan dan satu pasien lagi dikembalikan ke rumah sakit yang merujuk. Jadi kondisinya sudah membaik. Sementara dua lagi di Tasikmalaya dan Cirebon, sempat masuk rumah sakit sedang diperiksa hasil lab-nya.

"Dua pasien suspect Corona di Tasik dan Cirebon, sudah diperiksa dan sampai saat ini belum ada hasil lab-nya tapi semua dalam kondisi membaik," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus yang berawal dari Wuhan Cina tersebut, RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat membuka posko dan crisis center corona.

Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, dr Apen Afgani menuturkan, posko mulai beroperasi dari tanggal 27 Januari lalu.

Posko bernama Pusat Informasi dan Crisis Center Novel Corona Virus RSUD Al Ihsan ini, berada di depan pintu masuk instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit milik Pemda Provinsi Jawa Barat tersebut.

"Posko berfungsi sebagai tes penyaringan (screening) dan pusat informasi crisis center bagi masyarakat yang ketakutan terjangkit corona," jelasnya.

Sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jawa Barat, juga telah menyiapkan ruangan dengan alat khusus bagi terduga corona.

"Kami siapkan ambulance dan brankar khusus di bandara, untuk membawa penumpang pesawat yang terduga corona ke rumah sakit," ucap dr Medi Nursasih Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kelas II Bandung.

Pada kesempatan yang sama, dr Hadri Pramono dari Perhimpunan Dokter Umum Indonesia mengingatkan dokter umum dapat mengatur ventilasi di ruang prakteknya pada 12 ACH.

"Saya ingatkan dokter-dokter umum, mengatur ruangan kerjanya agar aman buat kita, karena kalau kena panas, sakit batuk, pasien pertama kali datang ke dokter umum," ucapnya.

Hingga kini belum ada vaksin atau obat untuk menghilangkan virus corona atau novel coronavirus, yang penyebarannya sangat cepat.

Dr. Anggraeni dari Tim Insfeksi Khusus RSHS menyatakan para ahli di WHO masih menunggu hasil penelitian vaksin dari Arab Saudi untuk MERS-CoV, yang sama-sama merupakan virus Corona.

Ia menjelaskan, dua pertiga penyakit infeksi pembawanya adalah hewan, biasanya hewan exotic seperti landak, musang, kelelawar jenis tertentu.

"Karena itu, saya menghimbau masyarakat agar mengonsumsi makanan yang matang terutama daging hewan. Hewannya harus sehat dan yang normal-normal saja. Itu pesan WHO," ucapnya.

(Ida)

Berita Terkait