CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro Mengisi Kuliah Umum di Unpad Bandung



Bandung, Beritainspiratif.com – CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengisi kuliah umum “Capitalizing on Fintech Innovations for Banking Efficiency ad Financial Inclusion” yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Rabu (27/3).

Eddi menyampaikan bahwa, Perkembangan teknologi digital mendorong terjadinya disrupsi di berbagai sektor, termasuk perbankan. Di era ini, diyakini persaingan bank tidak hanya akan terjadi dengan sesama bank. Persaingan sesungguhnya justru akan terjadi dengan perusahaan non-bank, termasuk perusahaan rintisan atau startup yang kini sudah banyak merambah kefinancial technology.

“Kita (bank) sadar bahwa ke depannya saingan kita adalah non-bank,” ujar Eddi sebagaimana diungkap di laman resmi Unpad.

Disebutkan Eddi, perusahaan unicorn yang berkembang saat ini di Indonesia bisa menjadi pesaing berat dari bank. Hal tersebut bisa terjadi saat mereka menawarkan layanan produk atau jasa keuangan dengan berbagai kemudahannya. Apalagi, usaha rintisan yang berkembang saat ini sudah banyak memudahkan konsumen dengan aplikasi mobile yang dibangun.

Untuk itu, perbankan perlu meningkatkan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan perkembangan zaman. Mengingat saat ini masyarakat sudah banyak mendapat kemudahan melalui ponsel pintar, perbankan pun perlu untuk terus mengembangkan inovasi.
“Memang kenyataanya kita tidak bisa hidup tanpa mobile phone. Dan perbankan sadar. Semua dibikin easy. Memang ini the way of the future,” ujarnya.

Bank pun perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan berbagai inovasi. Salah satunya adalah melalui investasi dan inkubasi pada berbagai startup fintech.
Eddi sendiri mendefinisikan stratup sebagai perusahaan yang relatif baru, dengan bisnis disruptif dan inovatif, serta memiliki grafik pertumbuhan yang luar bisa. Ia pun menekankan bahwa startup yang dibangun semestinya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Startup yang bagus menurut saya yang solve the problem. If you’re not trying to solve the problembiasanya tidak akan bertahan lama,” pungkas Eddi.

(Yanis)

Berita Terkait