Lestarikan Kearifan Lokal Melalui Kopi Wayang



Bandung, Beritainspiratif.com -  Siapa yang tak kenal Gunung Wayang. Dataran tinggi yang berada di timur Pangngalengan, Kabupaten Bandung ini, kini tak hanya terkenal dengan sejarah dan objek wisata saja namun juga kopi.

Demikian di sampaikan Sekretaris Kelompok Petani Kopi Mekar Tani Gunung Wayang, Ceng Burhan, saat mengikuti festival Ngopi Saraosna vol 6 di area Gedung Sate, Sabtu (13/10/2018).

"Gunung wayang itu kan kental sejarahnya karena sebagai hulu sungai Citarum yang mengalir hingga hilir, disana ada kebun kopi kita olah untuk memajukan ekonomi warga setempat," kata Burhan saat di temui Beritainspiratif.com di boothnya.

Terkait kopi wayang, kata Burhan, berkaitan erat dengan dunia pewayangan. Menurutnya nama kopi wayang dipilih agar orang tidak lupa pada kesenian zaman dahulu.

"Kita melalui kopi tetap mengikuti zaman, Ini namanya kopi wayang karena dari gunung wayang, juga kita ingin melalui nama ini, saat orang mencicipi kopi wayang mereka ingat pada kesenian tradisional wayang itu sendiri,"katanya.

Sebagai upaya menjaga keaslian masa lalu, Burhan bersama teman-temannya masih menggunakan beberapa alat tradisional dalam mengolah kopi.

"Kita pakai mulai dari penjemuran kita pakai bambu, sampai penyeduhan kita gunakan  bambu, soalnya memanfaatkan alam kita sendiri, mencintai alam sendiri, kopi dan bambu ini bisa menjadikan Indonesia semakin harum di tingkat dunia," jelasnya.

Bagi Burhan, kopi di seluruh Indonesia mempunyai ciri khasnya masing masing, ada pun kopi wayang, menggambarkan tokoh Semar dalam dunia pewayangan.

"Semar itu tokoh yang sangat gemah ripah jadi ucapan dan perilakunya juga disukai banyak orang," pungkasnya.    (Tito)

Berita Terkait