FPOR Desak Koni Jabar Agar Musorprov Digelar Usai Pelantikan Gubernur Jabar



Bandung,  Beritainspiratif.com-Forum Penyelamat Olah Raga atau FPOR mendesak KONI Jabar agar penyelenggaraan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov)  digelar usai pelantikan Gubernur Jabar.

[caption id="attachment_16123" align="aligncenter" width="300"] Koordinator FPOR Jabar Eka Santosa, Senin (6/8)[/caption]

Hal itu disampaikan Koordinator FPOR Jabar Eka Santosa saat menggelar jumpa pers di Alam Santosa Pasir Impun Bandung,  Senin (6/8).

Desakan itu disampaikan menyusul dugaan rencana penyelenggaraan Musorprov yang  digelar 12 September 2018, sementara pelantikan Gubernur  Jabar dijadwalkan tanggal 17 September 2018.

"Kan kepengurusan Koni Jabar akan berakhir pada Oktober 2018 masih ada waktu,  sehingga Gubernur yang baru diharapkan mengetahui rencana Musorprov tersebut yang terkesan dipaksakan, karena selama kepemimpinan Gubernur yang lalu seolah ada pembiaran atas keluhan FPOR Jabar yang mengeluhkan banyaknya permasalahan pada kepengurusan KONI Jabar 2014-2018," tandas Eka.

Eka menambahkan Musorprov juga dapat dilakukan usai Porda Jabar XIII Bogor  (Oktober 2018), atau dibawah kepengurusan transisi, diperpanjang sesuai ketentuan.

Menurut Eka sejak awal kepengurusan Koni Jabar 2014 – 2018 dinilai cacat hukum,  diantaranya  Ketua dijabat  TNI aktif, ini menyalahi undang-undang.

Sehingga FPOR segera berkoordinasi  Pj. Gubernur Jabar Mohammad Iriawan dan Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kami agar tidak dihadapkan pada permasalahan tersebut.

Pada konperensi pers ini dihadiri pula para mantan pengurus KONI Jabar dan para Ketua Cabor, di antaranya Achmad Riza Alhabsyi, Syarief Bastaman, Ali Racman, Nandang S, dan Deni (Wakil Sekum Silat).

Eka Santosa menilai seabreg permasalahan di kepengurusan KONI Jabar saat ini harus segera diselesaikan, karena  sudah melenceng dari marwah keolahragaan yang menjunjung tinggi nilai sportivitas dan perekat persatuan bangsa.

Eka menilai masih banyak putra-putri terbaik warga Jabar yang  berintegritas, sehingga hal tersebut harus dibenahi terlebih dahulu.

“Ini harus dibenahi dulu, bukan tidak ada perjuangan, saya dan kawan-kawan berkali-kali, mengingatkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar sebelumnya, namun tidak digubris, apabila sekarang ada niat yang tidak prosedural, kita ingatkan Kang Iwan Bule (Pj. Gubernur Jabar) dan Gubernur Jabar terpilih,” tegas Eka.

[caption id="attachment_16130" align="aligncenter" width="300"] Suasana jumpa pers FPOR Jabar, Senin (6/8)[/caption]

Eka  yang juga Tim Optimasi Sinkronisasi (TOS) Gubernur Jabar terpilih, akan segera membahas persoalan ini agar tidak menjadi batu sandungan  bagi gubernur yang akan datang.

“Akan dibahas minimal dengan Kang Erry (Erry Riyana Hardjapamekas) dan anggota TOS lainnya,” tambah Eka.

Hal senada juga dikatakan Syarif Bastaman,  menurut Syarif pihaknya dimintai menyetujui adanya Musorprov di tanggal 12 September 2018. Permintaan tersebut dilakukan secara gerilya agar menandatangani surat persetujuan.

"Kami tidak setuju dan hampir seluruh pengurus cabor (cabang olah raga) Jika Musorprov digelar tanggal tersebut," jelas Syarif.

Ada 38 dari 55 Cabor, 21 dari 27  Konida serta 5  dari 7 Badan Fungsional yang ada tidak menyetujuinya. (Dudy)

Berita Terkait