SBM ITB Kembangkan Inovasi Potensi Lokal, Gelar Program Pembelajaran Lintas Budaya



Bandung, Beritainspiratif.com - Lebih dari 40 peserta perwakilan mahasiswa dari beberapa universitas yang tergabung di dalam ASEAN LEARNING NETWORK mengikuti program Social Enterprise for Economic Development (SEED), sebuah program pembelajaran manajemen lintas budaya yang dilaksanakan Senin tanggal 23 Juli 2018 hingga 3 Agustus 2018, di Freeport SBM ITB Bandung.

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan program ini yang merupakan hasil kolaborasi antara beberapa universitas di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN Learning Network (ALN). SBM ITB sendiri adalah penggagas dan pelopor program ini dan secara regular menyelenggarakannya setiap tahun sejak 2007, sebelum akhirnya program ini diadopsi dan diselenggarakan juga oleh universitas-universitas yang tergabung di dalam ALN.

Menurut Prof.Dr. Utomo Sarjono Putro, Wakil Dekan Bidang Akademik SBM-ITB, “Program SEED ini bertujuan untuk mengekspos mahasiswa terhadap kehidupan masyarakat untuk memahami kehidupan dan lingkungan sosial di Indonesia; memberikan kesempatan untuk mengenal pola pikir, kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat.”

Utomo menambahkan peserta SEED juga melakukan penelitian lapangan mengenai potensi sosial dan ekonomi masyarakat melalui observasi dan pengalaman langsung di lapangan tentang kehidupan nyata masyarakat, sehingga diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan menghasilkan ide inovatif untuk mengembangkan potensi masyarakat.

Selain diikuti oleh mahasiswa SBM ITB, program SEED kali ini diikuti oleh mahasiswa dari beberapa universitas luar negeri, seperti University of Groningen, University Of Southern Denmark, Victoria University of Wellington, Birmingham City University, University Malaysia Perlis, San Beda University, Universiti Malaysia Kelantan, Princess of Naradhiwas University, Prince of Songkla University, dan Banking University of Ho Chi Minh City.

Dr. Bambang Rudito, pengarah dan penanggung jawab kegiatan, menyampaikan kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Kecamatan Sukasari. Secara geografis, lokasi dini sangat mendukung dan memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan yang didukung oleh aktivitas jasa dan perdagangan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam pengembangan agribisnis sebagai salah satu pilar perwujudan Visi Kabupaten Sumedang.

Yanis

Berita Terkait