Program Studi Kekinian" Sangat Dibutuhkan Dunia Industri 4.0.



Jakarta, Beritainspiratif.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan bahwa Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran dengan menciptakan perekonomian yang lebih produktif dan kompetitif guna meningkatkan kemandirian bangsa.

Hal ini disampaikan M. Nasir saat menjadi narasumber pada Simposium Nasional Kebangsaan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Jakarta minggu, (25/11/2018).

Menurutnya, pendidikan tinggi merupakan salah kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di tingkat global.

"Kemenristekdikti telah mengeluarkan berbagai kebijakan disesuaikan kondisi tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, yakni revolusi industri 4.0," ujarnya.

Revitalisasi pendidikan vokasi menjadi upaya Kemenristekdikti menghasilkan SDM yang memiliki keterampilan khusus. Lulusan pendidikan vokasi akan dibekali sertifikasi keahlian sehingga dapat diterima bekerja sesuai standar industri.

Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PJJ) juga merupakan salah satu terobosan guna meningkatkan akses pendidikan tinggi di negara kepulauan terbesar di dunia ini. Kehadiran PJJ diharapkan dapat menjadi upaya bagi pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia, sehingga pendidikan bermutu tidak hanya terkonsentrasi di pulau Jawa atau kota-kota besar, namun juga dapat dinikmati masyarakat di daerah kepulauan atau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Dilansir dari Antara, Kemenristekdikti mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk membuka program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan revolusi industri 4.0. "Program studi kekinian" sangat dibutuhkan karena lulusannya sangat dinantikan dan dibutuhkan dunia industri 4.0.

Peningkatan jumlah tenaga kerja dengan keahlian khusus dan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi yang diserap dunia industri dapat meningkatkan indeks angkatan kerja Indonesia di tingkat global. Menteri Nasir menegaskan bahwa pendidikan bahwa sebuah investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

(Yanis)

Berita Terkait