Presiden: Indonesia Tidak Boleh Tertinggal Kemajuan Ekonomi Digital



Jakarta, 28/02/2020 Kemenkeu - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tertinggal dalam kemajuan ekonomi digital bahkan harus berada di depan atau yang terdepan. 

"Kita telah merasakan berkah dari ekonomi digital ini, tidak hanya dari platform digital marketplace konvensional. Masyarakat kita mampu melihat celah dari berbagai kanal media dan komunikasi digital yang kita miliki," ujar Presiden Jokowi pada Indonesia Digital Economy Summit 2020, Kamis (17/02), Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengajak untuk melihat akun media sosial (medsos) masing-masing seperti Facebook, Twitter, Instagram, maupun WA (Whatsapp) group karena dirinya yakin banyak lapak-lapak penjual di kanal medsos tersebut yang menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari. 

"Ini adalah sebuah kreativitas yang luar biasa. Mungkin tidak banyak masyarakat negara lain yang cara-cara berjualan di pasar-pasar digital seperti kita di Indonesia. Dalam lingkup yang kecil-kecil, mungkin juga dalam kapasitas yang kecil-kecil, tapi banyak yang melakukan," imbuhnya. 

Presiden menambahkan, sampai saat ini Indonesia juga merupakan negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN, dengan pertumbuhan yang paling cepat. Tahun 2015 nilai ekonominya USD8 miliar atau sekitar Rp120 triliun.

Indonesia juga tercatat memiliki ekosistem startup yang paling aktif di Asia Tenggara, nomor 5 di dunia, nomor 5 di dunia setelah Amerika, India, Inggris dan Kanada. Indonesia juga memiliki 2.193 startup, ada 1 decacorn, ada 4 unicorn seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab).

Hal itu belum cukup, menurut Presiden, Indonesia masih memiliki potensial pasar digital karena dengan jumlah penduduk 267 juta yang merupakan sebuah pasar yang sangat besar dan populasi terbesar keempat di dunia. 

"Penetrasi pasar internet 65 persen di tahun 2019, naik 10 persen dibandingkan tahun 2018 yang 55 persen. Besar sekali. Di tahun 2018, informasi yang saya dapat juga, ada 171 juta pengguna internet di Indonesia, 171 juta internet di Indonesia. Internet user 171 (juta), betul-betul sebuah pertumbuhan yang sangat pesat sekali, sangat cepat sekali,” tuturnya. 

Untuk itu, menurut Presiden, potensi seperti ini harus dimanfaatkan. Terlebih, pembangunan infrastruktur telekomunikasi jaringan internet broadband yang berkecepatan tinggi, yaitu Palapa Ring yang terhubung/menghubungkan lebih dari 500 kabupaten dan kota yang ada diprediksi akan terus meningkatkan konekvitas.

Berita Terkait