PPNI Minta Pemerintah Indonesia Buat Pernyataan Resmi Kutuk Tindakan Tentara Israel



Jakarta, Beritainspiratif.com -Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga dan teman sejawat Razan Al-Najjar.

Najjar adalah seorang relawan kesehatan dan perawat di Gaza, Palestina, yang gugur akibat ditembak tentara penjajah Israel saat Najjar berupaya mengevakuasi korban di pagar perbatasan kota Khan Younis pada Jumat (01/06/2018).

“Semoga Allah Subhanahu Wata’ala menerima amal-amalnya dan mengampuni segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” doa Ketua PPNI, Harif Fadhillah, dalam rilisnya Senin (04/06/2018) yang dilansir laman Hidayatullah.

PPNI mengutuk pihak yang sengaja atau teledor hingga tewasnya perawat dan

tim kesehatan yang sedang menjalankan misi kemanusiaan.

“Meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk membuat penyataan resmi mengutuk kebrutalan tentara Israel pada personel perawat dan tim kesehatan serta masyarakat sipil pada umumnya,” pintanya.

PPNI juga mengajak kepada Konsil Perawat Sedunia dan asosiasi-asosiasi profesi perawat di dunia untuk melakukan tindakan nyata bagi perlindungan perawat dari bahaya dalam menjalankan misi di negara masing masing dan secara bersama bahu membahu menggalang dukungan dan kebersamaan bagi perawat yang sedang berjuang di negara konflik dan situasi sulit negara lain.

“Mendesak kepada PBB dan Dewan Keamanan untuk membuat aksi nyata yang efektif untuk menghentikan kebrutalan pada personel dan misi kesehatan sebagai hak dasar manusia. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan adalah fasilitas kemanusiaan, bukan target untuk dilumpuhkan dan dihancurkan oleh siapapun dalam setiap konflik dan perang,” pungkasnya.

Sebelumnya, ribuan orang menghadiri pemakaman Razan Al-Najjar di Gaza (02/06/2018), termasuk beberapa orang yang pernah ia obati ketika mereka terluka saat demonstrasi sebelumnya di perbatasan Gaza.

Jenazahnya diselimuti dengan bendera Palestina dan dibawa dengan tandu oleh para pelayat melewati jalan-jalan. “Dengan jiwa dan darah, kami tebus kau asy-syahidah Razan,” seru para pelayat ketika jenazah dibawa ke rumahnya sebelum dimakamkan.

Serdadu Zionis menembak mati perawat Palestina, Razan Al-Najjar, pada Jumat (01/06/2018) lalu saat ia berupaya membantu demonstran yang terluka di perbatasan Gaza, ungkap para petugas kesehatan dan saksi. Kematian Najjar menjadikan warga Palestina yang gugur berjumlah 119 sejak demonstrasi mingguan diluncurkan pada 30 Maret di Jalur Gaza yang terblokade.

Najjar, relawan medis yang baru berusia 21 tahun, ditembak saat berlari menuju pagar yang membentengi perbatasan, di Khan Younis, Gaza, untuk menolong seorang korban, kata saksi mata.

Mengenakan seragam putih, “ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan cara yang jelas, tapi para serdadu Zionis melepaskan tembakan dan ia ditembak di dadanya,” kata saksi mata, yang meminta tak disebutkan namanya, pada Reuters.

(Kaka)

Ilustrasi: Antara

Berita Terkait