Pesawat N250 Gatot Kaca Karya Habibie Akan Dimuseumkan Di Yogyakarta



Bandung,Beritainspiratif.com - Pesawat terbang N250 Gatot Kaca merupakan hasil karya Presiden ketiga RI BJ Habibie. Pesawat tersebut merupakan hasil karya anak bangsa yang sempat membuat dunia penerbangan tercengang, karena Indonesia mampu membuat pesawat sendiri. Pesawat yang sering di sebut Gatot Kaca itu terbang perdana pada 1995 silam.

Setelah terhenti pengembanganya pada 1998 karena krisis moneter. Pesawat tersebut masih tersimpan apik di PT Dirgantara Indonesia (DI), rencananya pesawat Gatot Kaca ini akan dimuseumkan.

Plt Corporate Secretary PTDI Irlan Budiman mengatakan, pesawat N250 Gatot Kaca akan diserahkan ke Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta. Sebagai bagian sejarah besar di Indonesia, pesawat tersebut mampu dilihat dan dinikmati secara luas oleh masyarakat.

"Kami akan serahkan ke Museum Dirgantara Mandala yang ada di Yogyakarta. Kita jadikan bagian dari sejarah untuk kita berikan kepada masyarakat,"ucap Irlan di PTDI, Kota Bandung, Kamis (12/9/2019).

Menurutnya pesawat N250 merupakan karya yang sangat fenomenal yang membuktikan saat itu Indonesia sebagai negara berkembang mampu mengembangkan industri pesawat terbang. Dengan di museumkan masyarakat bisa mengenang sejarah besar itu.

"Dari pada di sini juga kan hanya menjadi internal mungkin mereka bisa manfaatkan untuk sampaikan kepada masyarakat, ini loh ada karya anak bangsa terutama karya dari Alm. BJ Habibie yang bikin dunia melek bahwa Indonesia mampu membuat pesawat terbang yang teknologinya canggih di kelasnya," ucapnya.

Ia mengungkapkan, pesawat N250 Ini pertama kali dikembangkan pada 1986 oleh para engineer Indonesia, pada tahun 1995 N250 bisa mengudara untuk pertama kalinya.

Lebih lanjut Irlan mengatakan, pesawat N250 yang digagas Habibie sudah pernah terbang keliling dunia. Pesawat N250 juga pernah tampil di ajang bergengsi Paris Air Show yang membuat dunia terkaget-kaget.

Menurutnya,krisis moneter pada 1998 yang membuat karya besar Indonesia harus berhenti. Indonesia pada saat itu lagi membutuhkan bantuan pendanaan dari Internasional Moenetery Fun (IMF) terpaksa mengubur mimpi pesawat N250.

"Ada beberapa negara memang ketakutan pada saat itu bisa menyaingi, pada akhirnya 1998 kita krisis moneter. Pendanaan N250 distop untuk program pengembangannya karena itu salah satu perjanjian dengan IMF, "pungkasnya. (Mugni)

Berita Terkait