Pertama Kali Pakta Integritas Polri Di Tempat Terbuka Pecahkan Rekor MURI



Jakarta, Beritainspiratif.com - Sekitar 100 ribu calon anggota Kepolisian RI (Polri) menandatangani pakta integritas yang berlangsung di halaman Mako Brimob, Jalan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok.

Asisten SDM Polri, Irjen Eko Indra Heri mengatakan bahwa "Sementara ini sekarang sudah 100 ribuan (terdaftar) ya. Ini masih terus berjalan. Iya tadi kita menggandeng Muri dan melihat ini memang unik, spektakuler bagi mereka, sehingga ini mendapatkan penghargaan berupa rekor Muri. Ini baru pertama kali di seluruh Indonesia," ujarnya yang dilansir detik di Mako Brimob, Minggu (24/3/2019).

Selain penandatangan oleh ribuan calon anggota Polri, ditampilkan pula atraksi terjun payung dan polisi cilik.

Dia mengatakan, ini merupakan kali pertama pakta integritas dilakukan di tempat terbuka. Itu menunjukkan keterbukaan dalam seleksi calon anggota Polri.

"Sebelumnya, kita lakukan di dalam ruangan dan tidak bersamaan, tahun ini kita jadikan satu, seluruh Indonesia, dengan maksud untuk lebih menggelorakan sekaligus memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Polri melakukan rekrutmen ini sesuai dengan motto kami: bersih, transparan, akuntabel, dan humanis," tutur Eko.

Dikatakan Eko bahwa tahun ini Polri menerima 9.500 calon anggota, dan sebanyak 350 orang di antaranya dididik di Akademi Kepolisian.

"Untuk Akpol itu 350 ya. Untuk bintara 8750. Selain itu, ada tamtama, 300. Kemudian ada SIPSS. SIPSS sudah pendidikan 75 kemarin," ungkapnya.

Dia juga bicara tentang praktik percaloan dilakukan untuk lolos sebagai calon anggota Polri. Tahun ini Polri sudah menangkal hal itu dengan membuat program whistleblowing system.

"Setiap penerimaan Polri ini selalu ada orang-orang, oknum-oknum yang bilang bisa membantu, itu selalu. Oleh karena itu, kami sudah membuat tadi namanya whistleblowing system sehingga nanti masyarakat yang melihat adanya penyimpangan, bisa, tanpa diketahui identitasnya, dia akan bisa melaporkan kepada kita," ujarnnya.

"Jadi tolong kepada orang tua, bersama anak-anak kita yang ikut seleksi ini, jangan percaya kepada calo atau siapa pun yang mengaku atau bisa menolong. Tidak ada yang bisa menolong, semua tergantung pada kemampuan dia sendiri," pungkasnya.

(Yanis)

Berita Terkait