Perayaan Sumpah Pemuda dengan Deklarasi Anti Hoax Catatkan Rekor MURI



Jakarta, Beritainspiratif.com – Berbagai informasi "hoax" atau palsu beredar di lini masa, menyebar lewat media sosial seperti Facebook, Whatsapp dan lainnya. Pesatnya perkembangan telepon pintar membuat publik semakin mudah mengakses beragam informasi dan berita hanya dalam genggaman tangan, namun imbasnya informasi palsu ikut tersebar dengan mudah yang bagi sejumlah orang malah diyakini sebagai kebenaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Kominfo pada 2015, diketahui yang menjadi korban berita bohong maupun pesan singkat penipuan malah orang-orang yang mempunyai tingkat intelektualitas yang tinggi.

Malah anak-anak yang lahir sudah bersinggungan dengan teknologi, tidak mudah percaya dengan kabar bohong itu. Anak-anak itu lebih selektif karena bisa melacak sumber berita itu dengan teknologi.

Kabar bohong tersebut, juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membenarkan opininya terhadap suatu hal. Hilmar menyebut bahwa mereka bukan mencari informasi tetapi konfirmasi.

Bertolak pada perkembangan tersebut di atas, dilansir dari laman Rekor MURI, pada perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018, sederet penyanyi menggelar Konser Amal Peduli Lombok, Palu dan Donggala yang bertajuk “Gebyar Kebangsaan” di Parkir Selatan TMII Jakarta.

Dalam acara ini, aplikasi Tik Tok mengadakan tantangan yang diikuti 7.952 partisipan dan ditujukan kepada generasi muda dengan mendeklarasikan pemuda antihoax untuk memberikan kesan positif kepada generasi muda.

Deklarasi anti hoax tersebut telah dicatat dalam Rekor MURI dengan Nomor 8709, dengan Rekoris Tik Tok Indonesia, yang dilaksanakan di Jakarta, (27/10/2018).   (Yanis)

Berita Terkait