Pemkot Bandung Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19, Apa itu?



Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat mengisolasi sejumlah pegawainya yang positif terpapar Covid-19. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga berkoordinasi dengan daerah asal para pegawai untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Pegawai yang positif sudah mengisolasi diri. Jika tanpa gejala, maka mengisolasi mandiri di rumah. Sedangkan jika ditemukan gejala, maka diisolasi di rumah sakit. Ada sekitar 80 persen di antaranya termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tidak dirawat di rumah sakit,"ujar Kepala Bappelitbang sekaligus Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara di Bandung Rabu (9/9/2020).

Dikutip dari Alo Dokter Rabu, (9/9/2020), Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, dalam beberapa bulan terakhir, ilmu ini sangat bermanfaat dalam memetakan pola penyebaran COVID-19.

Baca Juga:8-daerah-di-jabar-gelar-pilkada-serentak-2020-inilah-daftar-nama-bapaslon-nya

Penerapan ilmu epidemiologi dilakukan melalui investigasi terhadap suatu kejadian yang berhubungan dengan kesehatan agar bisa dikendalikan, misalnya saat terjadi wabah. Epidemiologi umumnya dilakukan pada lingkup masyarakat tertentu, mulai dari lingkup yang kecil hingga lingkup yang lebih besar. Misalnya, lingkungan perumahan, sekolah, daerah, negara, hingga dunia.

Lebih lanjut Ahyani mengatakan, dengan hasil test sejak 27 Agustus 2020 lalu sebanyak 117 pegawai positif Covid-19. Tes tersebut digelar di sejumlah kecamatan di Kota Bandung. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga telah memilah para pegawai yang terkonfirmasi Covid-19. Pemilihan berdasarkan domisili para pegawai.

"Karena kita juga harus berkoordinasi dengan daerah asal pegawai tersebut. Setiap kasus harus dilacak. Termasuk memeriksa semua yang pernah kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi Covid19," ucapnya.

Ahyani mengungkapkan, sejak Agustus lalu Pemkot Bandung memang menggelar swab test masal. Hal itu untuk mengetahui dan mencegah penyebaran Covid-19. Rencananya, swab test akan dilaksanakan terhadap 62 perangkat daerah yang terdiri dari kecamatan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Kendati demikian, pihaknya memastikan, pelayanan publik di Kota Bandung tetap berjalan. Jika ada penutupan kantor sifatnya hanya sementara. Yaitu untuk proses penyemprotan disinfektan.

"Kantor pelayanan yang di dalamnya terdapat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN yang positif Covid-19 akan ditutup sementara. Paling lama selama tiga hari untuk penyemprotan disinfektan," ungkapnya.

Ahyani mengatakan, saat ini Kota Bandung mash masuk zona oranye. Penemuan kasus positif di lingkungan Pemkot Bandung juga merupakan wujud komitmen mencari kasus Covid-19. Apalagi Kota Bandung memiliki kemampuan untuk pemeriksaan.

"Ini upaya memperlambat penyebaran di masyarakat. Kita tidak tahu mana yang positif dan yang tidak bergejala. Tes ini merupakan upaya kami menahan laju dan penyebaran di masyarakat," jelasnya.

Pihaknya meminta, masyarakat harus terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Di antaranya tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun.

"Jika semua itu dilaksanakan dengan taat, maka potensi penyebaran akan berkurang,"pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait