Pemerintah Siapkan 3 Strategi Pengembangan SDM Hadapi Revolusi Industri 4.0



Jakarta, Beritainspiratif.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri meminta masyarakat tidak perlu takut dengan kehadiran revolusi industri 4.0. karena mulai revolusi industri pertama hingga ketiga, manusia tetap bisa bertahan.

"Kita tidak perlu takut dengan revolusi industri generasi keempat. Yang penting, kita semua bisa menyesuaikan diri, termasuk juga dunia industri," kata Hanif saat menghadiri Diskusi Tempo Economic Briefing bertajuk "Meningkatkan Daya Saing Indonesia Dengan Revolusi Industri 4.0," di Hotel Rizt Calton, Jakarta, Kamis (15/11/2018), yang dikutip dari laman Kemenaker.

Hanif mengatakan pemerintah telah menyiapkan tiga strategi transformasi bagi industri dalam menghadapi revolusi industri itu ;

1.Pertama, industry Transformation Strategy yang bertujuan agar industri tidak mengalami industries shock maupun manpower shock karena adanya perubahan model bisnis.

2.Kedua adalah Future Jobs. Seiring perkembangan model bisnis, kata Hanif, ada beberapa pekerjaan yang akan hilang, namun di sisi lain juga akan lahir jenis-jenis pekerjaan baru.

3.Ketiga adalah, Manpower planning. Dengan adanya perubahan jenis pekerjaan, maka skill yang dibutuhkan juga akan berubah. Sehingga harus ada pemetaan terkait skill yang akan dibutuhkan dan tidak dibutuhkan lagi.

Saat ini pemerintah telah menyiapkan program untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) guna menghadapi revolusi industri keempat.

Untuk menjawab revolusi industri keempat pemerintah memiliki tiga langkah strategis terkait pengembanganan SDM;

1.Pertama, meningkatkan link and match antara supply and demand SDM.

2.Kedua, masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi.

3.Ketiga, pemagangan berbasis jabatan.

Agar program tersebut bisa berjalan, Hanif meminta seluruh stakeholder terkait ikut mendukung strategi tersebut.

"Pemerintah tidak bisa sendiri. Pemerintah harus bersama-sama dengan dunia usaha, teman-teman serikat pekerja, dan elemen masyarakat sipil lainnya," ujarnya.

(Yanis)

Berita Terkait