Pedagang Cermin Ini Setiap Hari Menabung Sedikit Demi Sedikit Hingga Bisa Berangkat Umroh



Bekasi, Beritainspiratif.com - Keseharian kakek Dalih di usia senjanya 76 tahun tetap semangat untuk bekerja sebagai pedagang cermin di depan sebuah rumah makan yang berada tepat di samping Stasiun Kranji, Bekasi, Jawa Barat. Dia dulu bekerja sebagai tukang mebel, namun ia memilih mencari rezeki dengan berdagang cermin berbentuk kotak yang dilapisi dengan lakban dan kayu sebagai pegangannya.

Kakek Dalih yang hidup bersama anak-anaknya, setelah sang istri meninggal pada 2017 masih memerlukan biaya untuk memenuhi kebutuhan delapan anak dan cucunya di rumah.

Pria yang akrab disapa 'Aki Kaca' yang julukannya diberikan oleh warga sekitarnya, setiap sore menggelar dagangan dan menjual cermin dengan harga Rp5 ribu hingga Rp10 ribu, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran sedang.

Di balik perjuangan sebagai pedagang cermin, terselip kisah manis nan inspiratif. Lewat berdagang cermin, ia akhirnya dapat menunaikan umrah. Tak pernah terlintas di benaknya pergi umrah seorang diri tanpa ditemani sang istri. Namun, dirinya tetap bersyukur dengan segala nikmat yang telah diperoleh.

"Saya mengumpulkan uang hasil berdagang ini setiap hari. Alhamdulillah setelah saya kumpulkan sedikit-sedikit, saya bisa umrah tahun kemarin sekitar bulan Oktober. Walaupun sebenarnya saya menyuruh istri untuk umrah lebih dahulu," kata Dalih yang dilansir Liputan6.com.

Wajah lelaki kelahiran 1943 itu menunjukkan ia tidak menyangka dapat pergi umrah. Momen umrah juga menjadi kali pertamanya Dalih merasakan naik pesawat.

Dalih telah berjualan cermin sejak 2002 dan selalu bersemangat untuk menjual cermin setiap hari. Dalih tidak pernah sedikit pun mengeluh akan rasa lelah, bahkan saat hujan ia tetap bekerja.

"Saya tidak pernah libur berdagang karena harus memenuhi kebutuhan anak-anak saya, ada yang sudah di PHK jadi sebisa mungkin saya membantu," ujar Dalih.

Setiap pagi Dalih bergegas untuk membuat pegangan kaca yang terbuat dari kayu. Setelah selesai ia baru berangkat berjualan dari rumahnya menggunakan sepeda di daerah Pulo Gebang, Jakarta Timur menuju Kranji. Ia berjualan dari pukul 17.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Pria yang menggunakan alat bantu pendengaran ini sangat bersyukur setiap hari masih kuat untuk mengayuh sepeda sederhananya. Menurutnya, setiap pekerjaan harus disyukuri dan ia juga berpesan untuk anak-anak muda untuk terus semangat bekerja.

"Jangan sampai putus asa, itu tidak boleh. Kita harus berusaha mencoba dahulu, jangan sampai jadi anak muda yang malas. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya karena ilmu tidak hanya didapatkan di bangku sekolah," pungkasnya. (Yanis)

Berita Terkait