Pandai Besi Akan Dibangkitkan Lagi Melalui Senjata Tradisional Congkrang



Cirebon, Beritainspiratif.com - Tidak banyak yang tahu dengan senjata yang satu ini. Namun bagi warga masyarakat Desa Jemaras Lor dan Jemaras Kidul Cirebon, senjata ini adalah senjata peninggalan sejarah dari nenek moyangnya.

Congkrang adalah salah satu senjata khas dari daerah Jemaras (sekarang menjadi Jemaras Lor dan Jemaras Kidul.red) yang mana pada jaman dulu, senjata ini konon digunakan sebagai senjata peperangan dan juga untuk petani yang sedang mengolola sawah.

Cangkrang merupakan senjata yang diciptakan oleh Buyut Pekila (salah satu buyut di Jemaras.red) yang konon katanya, pada sekitar tahun 1476 masehi diperintahkan oleh Mbah Kuwu Cirebon (Pangeran Cakrabuana.red) untuk membuat senjata yang bisa dipergunakan untuk perang dan juga bisa dipergunakan untuk ke sawah.

Dari situ, Buyut Pekila yang dikenal sejak dulu adalah seorang pandai besi pun membuat senjata yang mengadopsi dari lafad “Allah” dan senjata ini diberi nama Congkrang.

Kuwu Desa Jemaras Kidul, Suharto, membenarkan kalau Congkrang adalah salah satu senjata khas yang dimiliki Jemaras, dan pembuatan senjata pada zaman dahulu biasanya diperuntukan untuk dua fungsi yakni fungsi peperangan dan fungsi untuk pertanian.

“Sejak zaman dulu, yang diutamakan itu adalah pangan dan peperangan, jadi setiap senjata itu biasanya dipergunakan untuk ke sawah dan juga untuk perang,” ujar Suharto saat ditemui Beritainspiratif.com, Selasa (12/2/2019)

Dikatakan Suharto, sampai sekarang pun pihak pemerintah desa berupaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan senjata khas ini. Congkrang menurut Suharto masih dipergunakan disalah satu acara adat yang ada di desa Jemaras Lor dan Jemaras Kidul.

“Acara adat yang masih menggunakan Congkrang ini biasanya dilakukan pada saat awal musim tanam, dimana kuwu dan perangkat desa membawa congkrang ini keliling desa, hal ini dilakukan sebagai tolak bala, agar pada masa tanam, sawah yang digarap oleh para petani tidak mengami penyakit dan gangguan lainnya,” kataya.

Kedepan dikatakan Suharto, pihaknya akan mengembangkan senjata ini menjadi sebuah cendera mata khas Jemaras. Untuk itu dikatakan Suharto, pihaknya akan melakukan upaya untuk merevitalisasi senjata khas ini, dengan menggandeng beberapa pihak, agar kedepan senjata ini bisa menjadi salah satu ikon dari Jemaras.

“Tujuan lainnya dari revitalisasi senjata ini adalah untuk membangkitkan kembali industri pandai besi yang menjadi mata pencaharian dari masyarakat kami, Jemaras sejak dulu dikenal denga pandai besinya, dan di desa kami juga ada blok yang kami nama blok Pandi,” terangnya.

Suharto berharap upaya yang dilakukan pemerintah desa ini bisa didukung oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon, sehingga kedepan Kabupaten Cirebon benar-benar memiliki senjata khas seperti Madura dengan cluritnya, tatar Sunda dengan kujang dan beberapa daerah yang membanggakan senjata khasnya.

(Dekur)

Berita Terkait