OJK Cirebon: Kredit Perbankan di Wilayah 3 Tahun 2018 Menunjukkan Trend Positif



Cirebon, Beritainspiratif.com - Otoritas Jasa Keuangan Cirebon mencatat sektor jasa keuangan Wilayah III Cirebon berdasarkan data per November 2018 dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit bank umum menunjukkan tren positif secara year on year (yoy) masing-masing sebesar 7,98% (menjadi Rp 30,84 triliun) dan 7,65% (menjadi Rp 35,46 triliun).

Hal ini disampaikan Kepala OJK Cirebon, M Luthfi di Kantor OJK Cirebon, Kamis (27/12/2018).

Selain itu, lanjut Luthfi , pada bank umum syariah & unit usaha syariah, tren positif juga terjadi ditunjukkan dengan meningkatnya DPK menjadi Rp 2,61 triliun (11,02% yoy) dan penyaluran pembiayaan Rp 2,96 triliun (11,49% yoy).

" Penyaluran dana pihak ketiga pada bank syariah dan unit usaha syariah juga menunjukkan tren positif pada 2018 ini," tutur Luthfi.

Pada sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang merupakan sektor yang diawasi secara langsung oleh Kantor OJK Cirebon, posisi Oktober 2018 terjadi pertumbuhan pada aset menjadi Rp 2,77 triliun (8,19% yoy), dana pihak ketiga Rp 2,05 triliun (6,85% yoy) dan kredit Rp 2,15 triliun (5,98%).

Pertumbuhan ini menjadi salah satu indikator pengawasan dan pembinaan Kantor OJK Cirebon terhadap 39 BPR di wilayah 3 Cirebon memberikan efek yang positif bagi fungsi intermediasi yang dilakukan oleh BPR.

Di tahun 2018 juga telah dilakukan penggabungan usaha (merger) 6 BPR dengan 3 kepemilikan (Pemda Indramayu, Pemprov Jawa Barat, dan BJB).

Kepala Eksekutif Pengawas Pebankan OJK telah memberikan persetujuan izin merger PD BPR PK Balongan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-114/D.03/2018 tanggal 10 Juli 2018 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha (Merger) PD BPR PK Cantigi Kulon, PD BPR PK Arahan Kidul, PD BPR PK Bongas, PD BPR PK Kroya, dan PD BPR PK Sukra ke dalam PD BPR PK Balongan.

Pada sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan dan modal ventura mencapai Rp 5,98 triliun (data per Oktober 2018) yang didominasi pembiayaan motor, mobil, dan permodalan usaha.

Pada industri asuransi, posisi September 2018 terdapat Rp 297.56 miliar premi pada asuransi jiwa dan Rp 104,7 miliar pada asuransi umum dengan total klaim masing-masing sebanyak Rp 148,46 miliar dan Rp 42,07 miliar.

(Yones)

Berita Terkait