MUI Jakarta Dan Sejumlah Ulama Dunia Bahas 7 Komponen Fatwa Dalam Konferensi Internasional Di Jakarta



Jakarta, Beritainspiratif.com - Mulai Jumat s.d Ahad, 20 s.d 22 Juli 2018, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Konferensi Tentang Fatwa dan Problematika Kontemporer.

Konferensi bertaraf internasional ini bertujuan untuk: Pertama, mengkaji perkembangan konsep dan metodologi fatwa; kedua, mengkaji pengaruh paradigma fiqih teologis terhadap fatwa; ketiga, mencari model fatwa yang memadukan antara fiqh klasik dan penemuan-penemuan sains modern; keempat, mengkaji model-model fatwa yang kompatibel dengan kebutuhan membangun damai dan harmoni; kelima, mengkaji diskursus fatwa dan sikap keagamaan; keenam, mengkaji aspek administrative dan keorganisasisan lembaga fatwa; dan ketujuh, mengkaji pengaruh aspek-aspek politik terhadap fatwa.

Diharapkan dengan konferensi ini menghasilkan beberapa manfaat, yaitu: Pertama, diperolehnya masukan akademis tentang konsep fatwa  dan implementasinya dalam multi konteks; kedua, diperolehnya masukan strategis tentang pengembangan peradaban yang berbasis fatwa-fatwa yang mengayomi keragaman; dan ketiga, diperolehnya masukan tentang kodifikasi konsep dan metodologi fatwa.

Adapun keluarannya adalah: Pertama, kumpulan artikel tentang fatwa dan problematika kontemporer; kedua, rekomendasi tentang perlunya metodologi fatwa kontemporer; dan ketiga, kodifikasi konsep dan metodologi fatwa.

Bentuk kegiatan konferensi ini adalah konferensi internasional dengan format Call for Paper. Konferensi  terdiri atas Sessi pleno yang menampilkan para pembicara utama, dan sessi paralel yang akan mendiskusikan sub-sub topik seminar melalui makalah-makalah yang disetujui untuk dipresentasikan. Adapun para pembicara yang menyatakan kesediaan hadir dalam konferensi ini adalah Dr. Syekh Salim Alwan dari Darul Fatwa, Australia, Dr. Syekh Ahmad Tamim, mufti Ukrania; Dr. Syekh Abdur Razaq abdur Rahim as-Sa’dy dari Akademia Bulgaria, Rusia; Dr. Sulaiman bin Muhammad an-Najran dari Universitas al-Qashim, Arab Saudi; Prof.Dr. Ismail Kazhim al-‘Isawy dari Universitas Sharjah, Uni Emirat Arab; Dr. Rasyid bin Ali bin Abdillah al-Haritsy dari Fakultas Syariah, Oman; Prof. Dr. Moh Sa’dudin al-Kabby dari Universitas Internasional Aries, Libanon; Dr. Fuad bin Abduh Muh as-Sufy dari Pusat Kajian dan Pelatihan al-Wefaq, Yaman, ; Dr. Tharek bin Nayef bin Muhammad as-Syamry dari Universitas Jauf, Arab Saudi; Dr. Muhammad Ahmad ar-Rawasydah dari Universitas Mu’tah, Yordania; Dr. Abdul Hamid Ibrahim Abu Hila dari Universitas Ibn Zahr, Maroko; Dr. Aiman Sholeh Mar’iy as-Samira’i dari Politeknik, Abudabi; Dr. Abdul Aziz Abasy dari Aljazair, Abdulah Abdul Qadir Beik dari Shadra Institut, Dr. Abdul Aziz dari Sudan, Syekh Ahmad Yakhluf dari Maroko, Dr. Muhammad Ahmad Alkhatib dari Suriah, Syekh Rustum Nurghalif dari Rusia, Dr. Muhammad Jawad As`ady dari Iran,  Prof. Dr. Adnan Mahmud al-Assaf dari Universitas Yordan; Prof Dr. Said Agil Husin Al-Munawar,MA dari Indonesia, Dr. Zawawi Abdul Wahid dari IAIN Pekalongan, Jawa Tengah; Dr. Fatwiah Noor dari STAI Darul Ulum Kandangan; Syekh Haitsam Muhammad Martwan al-Iys dari Politeknik, Uni Emirat Arab; Prof. Dr. Ali Abdul Wahab Muthawi dari Universitas Al-Azhar, Mesir; Dr. Khaled Ali Bani Ahmad dari Universitas. Mu’tah, Yordania; Prof. Dr. Muh Haj Abul Qasim ad-Dulaby dari Pusat Pendekatan Agama, Iran; Yendri Junaidi dari STIT Diniyah Putri Padang, Sumatera Barat; Prof. Dr. Syahidin dari UPI, Bandung, Jawa Barat; Dr. Kusen dari IAIN Curup, Bengkulu; Acep Zoni Saepul Mubarak dari Universitas Siliwangi, Jawa Barat; Debibik Nabilatul Fauziah dari Univeritas Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat; Ayoeningsih Dyah Woelandary dari Universitas Paramadina, DKI Jakarta; Muhammad Ikhwan Mauluddin dari IAIN Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam; Mohamamd Shohibudin dari IPB, Bogor, Jawa Barat; dan Abdul Ghofur dari UNISMA,  Bekasi, Jawa Barat.

Acara hari pertama, Jumat, 20 Juli 2018, diawali dengan kunjungan para narasumber dan peserta ke Monumen Nasional (Monas) dan dilanjutkan dengan Jamuan Makan Malam oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta acara pembukaan di Balaikota Pemprov DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; KH A. Syarifuddin Abdul Ghani, MA (Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta); KH. Ma’ruf Amin (Ketua Umum MUI Pusat); dan acara kemudian dilanjutkan di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur.

(Kaka)

Sumber: muidkijakarta.or.id

Berita Terkait