Mudik Aman, Pemudik Harus Banyak Istirahat Setiap Empat Jam



Jakarta, Beritainspiratif.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempersiapkan angkutan mudik Lebaran 2018 bagi masyarakat yang nanti akan ke kampung halaman. Kemenhub meminta pemudik harus memperhatikan keselamatan dengan mengimbau tidak menggunakan sepeda motor.

“Faktor keselamatan justru sering terlupa,” kata Direktur PembinaanKeselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani saat mensosialisasikanKeselamatan Angkutan Mudik 2018 di Bundaran Patung Arjuna Wiwaha dan Simpang Sarinah, Selasa (15/5).

Seperti diberitakan Republika, data yang dihimpun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Ahmad menjelaskan sejak 2016 terdapat 105.374 kejadian kecelakaan dengan korban meninggal dunia lebih dari 25 ribu jiwa. Sekitar 40 persen dari kecelakaan lalu lintas tersebut menimpa orang dengan usia produktif pada usia 16 sampai 30 tahun.

“Hal inilah yang turut melatarbelakangi  dilakukannya sosialisasi ini,”ujar Ahmad.

Dengan membagikan leaflet, bunga, dan sticker pada sosialisasi tersebut, Ahmad meminta pemudik lebih memperhatikan keselamatan dan kesiapan dalam perjalanananya. Dia juga mengingatkan penting bagi pemudik beristirahat saat mengemudi setiap empat jam berkendara sekali.

Ahmad memastikan Kemenhub telah mempersiapkan sejumlah sarana dan langkah strategis untuk menyambut penyelenggaraan AngkutanLebaran 2018. Untuk menunjang aspek keselamatan saat mudik, tak hanya menghimbau pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor.

“Ditjen Perhubungan Darat juga memfasilitasi pemudik dengan menghadirkan program Mudik Gratis 2018,” tutur Ahmad.

Untuk jalur darat, Kemenhub menyediakan 1.130 bus mudik gratis yang dapat menampung lebihdari 50 ribu pemudik. Sementara dari jalur laut, Kemenhub menyediakan kapalpenyeberangan Roll On-Roll Off (Roro).

Ahmad mengatakan kuota mudik menggunakan bus telah habis, namun pemudik masih bisamendaftar mudik gratis menggunkan kapal Roro. "Kapal ini disediakan untukmenyeberang rute Jakarta-Lampung, Jakarta-Semarang, dan Jakarta-Surabaya, jelas Ahmad.

Sementara itu, Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi telah mengintruksikan agar semua pengelola bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun untuk meningkatkan keamanan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Permintaan ini disebut telah disampaikan sejak Ahad kemarin.

Budi juga telah meminta bantuan aparat keamanan baik Polri dan TNI serta stakeholder yang lain agar mendukung upaya pengamanan di fasilitas umum ini.

"Sementara ini dari kami menetapkan selama dua minggu. Nanti dievaluasi mengingat kita berdasarkan informasi dari BIN dan Polri, apa yang disarankan kami lakukan. Kalau memang (harus) sampai lebaran, kami lakukan," ujar Budi di Istana Negara, Rabu (16/5).

Hingga saat ini memang beum ada situasi yang berbahaya di tempat transportasi massal. Meski sempat ada informasi yang beredar mengenai aksi teror di tempat-tempat ini namun informasi tersebut tidak benar.

Kementerian Perhubungan tetap berkoordinasi dan akan memastikan pengamanan di tempat transportasi umum tetap terjaga dengan personil yang memadai. Khusus di bandara bahkan Kementerian Perhubungan telah meminta agar security check point (SCP) bisa difungsikan kembali dua-duanya. Sejauh ini masih ada bandara yang hanya menggunakan satu SCP.

"Kami mengupayakan juga ada pengamanan tertutup agar kalau ada yang mencurigakan bisa menanganinya lebih baik," ujar Budi.

(Kaka)

Ilustrasi: abiumi.com

Berita Terkait