Mirza Adityaswara Ditunjuk Sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan



Beritainspiratif.com - Mirza  Adityaswara mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) ditunjuk oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani  Indrawati menjadi Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan.

Mirza sengaja ditunjuk mengingat memiliki pengalaman di bidang jasa keuangan. Mirza yang mulai bertugas pada akhir Januari 2020, sebelumnya pernah berkarir di Bank Sumitomo, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan terakhir di BI.

Ketika menjabat sebagai DGS BI, Mirza juga berada di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang diketuai oleh Sri Mulyani.

"Pak Mirza akan menjadi jembatan yang baik untuk bisa meningkatkan kapasitas Kementerian Keuangan sebagai Ketua KSSK," ucap Sri Mulyani, Jumat (31/1) kutip Antara.

Lebih lanjut, ia mengatakan Mirza akan membantu di bidang jasa keuangan secara menyeluruh. Artinya, tidak hanya terbatas pada perbankan sesuai latar belakang Mirza selama ini, namun juga di bidang nonbank, seperti industri asuransi yang tengah mendapat tantangan beberapa waktu terakhir.

"Mirza bersedia bantu untuk sektor keuangan keseluruhan, tentu kami akan kerjakan bersama karena beliau juga pernah jadi deputi senior dan tahu betul KSSK, sektor keuangan mana yang perlu untuk diperkuat," katanya.

Selain Mirza, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu juga menunjuk Wakil Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Kiki Verico sebagai 'pembantunya'. Kiki mendapat tugas sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional.

Menurutnya, Kiki memiliki latar belakang yang cocok untuk posisi ini. Lebih lanjut, posisi ini dibutuhkan untuk membantunya dalam percepatan transformasi struktur ekonomi di Tanah Air.

"Sekarang ini bagaimana kebijakan fiskal bisa mendorong dan terus meningkatkan industrilisasi, tentu kami juga harus melihat seluruh tools dan insentif, harus review mana yang efektif supaya memiliki konten pemikiran yang makin baik dan desain policy yang makin baik," terangnya.

Selain dua tenaga ahli, ia juga menunjuk lima orang menjadi Staf Khusus Menteri Keuangan. Mereka adalah Mohamad Al-Arief sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dan Candra Fajri Ananda, sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral.

"Masalah keuangan daerah sekarang ini dipegang Pak Candra karena semua tahu bahwa keuangan daerah sepertiga dari belanja negara. Pengalamannya sebagai ekonom menjadi sangat penting," katanya.

Kemudian, Bobby Achirul Awal Nazief sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Sistem Informasi dan Teknologi, Masyita Crystalin sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, dan Titik Anas sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional.

"Seperti diketahui, Kementerian Keuangan banyak sekali harus melakukan negosiasi bilateral dari sisi seluruh di dalam double tax agreement di ASEAN, termasuk ASEAN Free Trade, semuanya perlu terus diperkuat," terangnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menambah tiga staf ahli, yaitu Yon Arsal sebagai Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak, Nufransa Wira Sakti sebagai Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak, dan And. Kunta Wibawa Dasa Nugraha sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara. Ketiganya mulai bertugas sejak hari ini.

Yanis

Berita Terkait