Meski Pendapatan Pajak Turun, Pemkot Bandung Tetap Optimalkan Bantuan



Bandung, Beritainspiratif.com - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam memberikan bantuan tunai kepada warga Bandung terus dilakukan. Meski saat ini kondisi pendapatan turun drastis terutama pajak.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terintegrasi lewat Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung hingga Kementerian Sosial. Di Kota Bandung, warga miskin pada DTKS tercatat sebanyak 137.000 KK.

"Sementara itu, sebelumnya sempat diperhitungkan  proyeksi untuk non DTKS sebanyak 98.000 KK. Tapi faktanya sekarang ada sekitar 156.125 KK. Anggaran yang harus disiapkan selama tiga bulan ini sangat luar biasa dan seperti yang sudah saya ungkapkan, dengan penambahan tersebut anggaran mengalami kekurangan sekitar Rp 101 miliar, jika bantuan kepada warga sebesar Rp500.000/KK,"  ungkap Ketua Harian Gugus Tugas, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Rabu (15/4/2020).

Menurutnya, kondisi anggaran saat ini justru berbanding terbalik dengan data non DTKS yang membengkak. Sedangkan sumber pendapatan Pemkot Bandung dari berbagai sektor pajak justru mengalami penurunan drastis.

“Karena kita tahu aktivitas hotel mayoritas tutup. Artinya mendekati nol penerimaan pajak dari perhotelan. Kemudian dari restoran juga terjadi penurunan cukup drastis. Pajak hiburan juga sudah tidak ada karena dalam surat edaran pun itu termasuk aktivitas yang harus tutup,” jelasnya.

Lebih lanjut Ema mengatakan, dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak bisa berharap banyak.

"Sebab melihat kondisi perekonomian masyarakat yang juga ikut anjlok ikut terdampak oleh penyebaran Covid-19,"katanya.

Begitu juga hal serupa terjadi pada sektor parkir yang juga ikut terdampak mengingat sebagian besar pendapatan pajaknya berasal dari operator. Sementara operator parkir terbesar berada di mall atau pusat perbelanjaan yang saat ini juga tidak beroperasi.

“Yang mungkin bisa diharapkan oleh kita itu pun mungkin Pajak Penerangan Jalan. Tapi itu pun pasti ada penurunan, karena banyak mall yang tidak beroperasi, kemudian banyak juga pabrik yang WFH itu sangat berpengaruh. Kendati begitu, kita semua berharap kondisi ini cepat selesai, dan saat ini pemerintah terus memprioritaskan bantuan untuk warga dimasa sulit ini,"pungkasnya.

(Mugni)

Berita Terkait