Mengenal Kecepatan Lari Manusia dan Hewan



Beritainspiratif.com - Lalu Muhammad Zohri pemuda 18 tahun asal provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi pelari Indonesia pertama yang berhasil menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia Atletik U-20.

Dia baru saja meraih medali emas di nomor 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang digelar di Tampere, Finlandia yang bertajuk IAAF World U-20 Championships cabang lari 100 meter putra. Pada pertarungan final yang digelar Rabu (11/7/2018) waktu setempat.

Zohri berhasil memasuki finis dengan catatan waktu 10,18 detik dan menyabet medali emas. Ia mengalahkan Anthony Schwartz (Amerika Serikat) yang finis 10,22 (.211) detik dan Eric Harrison (Amerika Serikat) di tempat ketiga dengan waktu 10,22 (.220) detik.

Lalu pada bulan Februari 2018, di Jakarta, dia juga berhasil merengkuh medali perak di ajang Test Event Asian Games 2018. Zohri mencatatkan waktu 10,32 detik, dan pencapaian itulah yang kemudian membawanya ke Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.

Pelari asal Lombok Utara itu juga mampu menjadi kampiun di Kejuaraan Atletik Asia Junior yang dihelat di Gifu, Jepang, pada 8 Juni silam. Kala itu dia mencatatkan waktu 10,27 detik.

Zohri belum pernah menjadi manusia tercepat di Indonesia. Rekor pelari 100 meter tercepat di Indonesia maupun di Asia Tenggara dipegang oleh Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik atau dengan kecepatan rata-rata 9,83 meter per detik.

Sebelumnya, Zohri juga berhasil jadi kampiun di ajang Westwood Rafer Johnson&Jackie Joyner-Kersee Invitational yang dihelat di Amerika Serikat. Kala itu dia menang di nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,36 detik.

Pada Februari tahun ini, di Jakarta, dia juga berhasil merengkuh medali perak di ajang Test Event Asian Games 2018. Zohri mencatatkan waktu 10,32 detik kala itu.

Jadi, kemenangan Zohri di Finlandia ini bisa dibilang hanyalah awal baginya untuk untuk mencapai rekor yang lebih besar di Indonesia, Asia Tenggara, maupun dunia.

Untuk bisa mencatatkan rekor dunia Zohri harus bisa melampaui catatan waktu atlet lain, yakni Usain Bolt. Pelari asal Jamaika itu adalah orang yang telah dikukuhkan sebagai manusia tercepat dunia.

Dilaporkan bahwa Bolt memiliki rekor 9,58 detik untuk cabang 100 meter putra. Artinya Bolt memiliki rata-rata kecepatan lari sekitar 10,44 meter per detik atau sekitar 37,6 kilometer per jam.

Kecepatan lari hewan masih diatas Manusia

Jika jarak lari (100 meter) dengan waktu tempuh (10,18 detik), maka kecepatan berlari Zohri adalah 100 meter per 10,18 detik, yakni sama dengan sekitar 9,82 meter per detik.

Merujuk data yang dimiliki oleh America Museum of Natural History, kecepatan Zohri maupun manusia tercepat di dunia, Usain Bolt, masih sangat rendah dibandingkan hewan lainnya.

Cheetah misalnya, predator asal Afrika ini memiliki kecepatan lari rata-rata sekitar 31 meter per detik atau sekitar 111 kilometer per jam. Hal itu menjadikannya sekitar tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan Bolt dan juga Zohri.

Bahkan ditemukan, dibandingkan dengan kucing rumahan saja, kecepatan lari rata-rata dari Bolt dan Zohri juga masih lebih rendah. Kucing rumahan memiliki kecepatan lari rata-rata 13,41 meter per detik atau sekitar 48 kilometer per jam.

Selain cheetah dan kucing rumahan, ada juga hewan lain yang lebih cepat dari manusia, seperti antelop dengan kecepatan 27 meter per detik, singa dengan 22,4 meter per detik, dan beruang grizzly dengan kecepatan 13,40 meter per detik yang juga lebih cepat dibanding dua pelari tersebut.

Seorang atlet rugbi bernama Bryan Habana pernah melakukan lomba lari melawan seekor cheetah, yang hasilnya sudah bisa kita tebak sendiri. Ia kalah telak oleh cheetah tersebut.

Kecepatan Zohri dan manusia cepat lainnya seperti Bolt tentunya telah mengagumkan kita. Namun kecepatan makhluk lainnya di Bumi ini, seperti cheetah, baiknya juga patut kita kagumi dan lestarikan agar tak punah.

Yanis

Sumber : kumparan.com

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta