Mau Lihat Manuskrip Al-Quran, Datang Saja ke Masjid Dog Jumeneng Cirebon



Cirebon,Beritainspiratif.com – Manuskrip Al-Quran yang usianya ratusan tahun, masih tersimpan dengan rapi, meski kondisinya sudah tidak baik, namun Manuskrip Al-Quran masih bisa dibaca dengan baik.

Manuskrip Al-Quran yang berada di Masjid Dog Jumeneng ini tidak diketahui persis siapa yang menyalinnya, karena di lokasi penyimpanan tidak ditemukan borongnya (identitas naskah seperti nama naskah, jenis naskah, panjang, lebar dan judul naskah).

Masjid Dog Jumeneng sendiri adalah salah satu masjid bersejarah di Cirebon, dan keberadaan masjid yang berada di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati yang terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon banyak dikunjungi oleh warga masyarakat untuk melakukan ibadah.

Manuskrip Al-Quran yang tersimpan di dalam lemari kaca dengan ukuran tinggi sekitar 3 meter ini tersimpan di undakan ke 3 dari pintu masuk masjid.

Sekertaris Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Cirebon, Jumanah, sangat menyayangkan kondisi Manuskrip Al-Quran yang ada di Masjid Dog Jumeneng dengan tidak dilengkapi borang tersebut.

Borang menurutnya adalah informasi awal tentang naskah yang dipajangkan tersebut.“Biasanya naskah ada borangnya, itu sudah digitalisasi atau penelitian bagi filolog. Jadi membaca borang adalah membaca sebagian identitas naskah seperti jenis naskah, panjang naskah, lebar naskah dan judul naskah,” ujar Jumanah, kepada awak media, Jumat (17/5/2019).

Hingga saat ini, manuskrip atau naskah Al-Qur’an di Masjid Dog Jumeneng masih ada. Bentuknya menyerupai buku dan berjilid-jilid warnanya coklat tua. Bagi pengunjung ingin melihat naskah tersebut, maka bisa ditemui di Masjid Dog Jumeneng berlokasi di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

“Selain itu secara keseluruhan isi manuskrip atau mushaf Al-Qur’an tersebut tidak ada iluminasi. Iluminasi merupakan karya seni ukir tulis biasanya terdapat pada samping ayat. Iluminasi bentuknya macam-macam. Ada kaligrafi, dan gambar dekor-dekor daun dan lainnya. Biasanya iluminasi berwarna merah, beda warna dengan tinta tulis naskah.” Kata Jumanah.

Jumanah menambahkan, iluminasi biasanya beda warnanya dengan ada ditulisan naskah. Kebanyakan iluminasi warnanya merah. Sama juga menggunakan tinta saat menulis. Tapi, biasanya juga tiap penyalin mushaf kuno memiliki iluminasi sendiri-sendiri yang penting dalam karya seni salinan itu bagus dan enak dipandang.

[Dekur]

Berita Terkait