Mantan KASAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Meninggal Dunia, Berikut Profilnya



Jakarta, Beritainspiratif.com – Mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, pada usia 65 tahun pada Sabtu (13/6/2020) malam.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (14/6) pukul 14.00 WIB.

"Tadi saya bertemu dengan Bapak KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat), Jenderal Andika Perkasa, beliau berkenan menjadi inspektur upacara pada saat pemakaman (Pramono)," kata AHY, di rumah duka Pramono, Puri Cikeas, Gunungputri, Sabtu (13/6/2020) malam.

Baca Juga:Profil Almarhumah Ani Yudhoyono

Menurut Kadispenad Brigjen TNI Nefra Firdaus, TNI Angkatan Darat akan mengibarkan bendera setengah tiang, sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam.

"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo, seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat mulai hari Minggu (14/6) selama 7 hari mengibarkan bendera setengah tiang," ucap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus, dalam keterangannya, Sabtu (13/6/2020).

Baca Juga:Biografi Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono

Ditambahkan Nefra, Pramono beserta keluarganya sedang berlibur di Kediaman Desa Ciwalen Kecamatan Sukaresmi dan mendadak sakit dengan diagnosa serangan jantung. Kemudian, almarhum meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, malam ini.

Profil Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo

Dikutip dari wikipedia Indonesia, berikut profil Jenderal TNI (Purn) Pramono yang memegang jabatan terakhir di militer sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Pramono Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 6 Mei 1955  tumbuh besar di lingkungan militer.

Pramono merupakan anak dari Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie (Danjen Kopassus), tokoh militer yang dinilai berperan dalam peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Pramono lulus dari Akademi Militer pada tahun 1980 dan saat lulus ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha.

Tahun 1981, ia ditunjuk menjadi perwira operasi Grup I Kopassandha.

Tahun 1984 ia ditunjuk menjadi Komandan Kompi 112/11 Grup 1 Kopassandha.

Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD) di tahun 1995. Lalu menempati posisi sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus.

Tahun 1996 ia naik lagi menjadi wakil komandan, hingga terpilih menjadi komandan dua tahun berikutnya.

Tahun 2001, Pramono terpilih menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri

Pramono juga melanjutkan studi di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).

Pada 2004, ia meraih jabatan sebagai Perwira TInggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI.

Baca Juga:Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso Meninggal Dunia

Tahun 2005 menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus, Tahun 2007 menjadi Kasdam IV/Diponegoro dan Tahun 2008 sampai 2009 menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Lalu tahun 2009 Pramono menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi dan Pangkostrad (2010).

Pada 2011, Pramono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

Jabatan KSAD merupakan puncak karier Pramono sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.

Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia juga adalah adik dari istri SBY, Ibu Ani Yudhoyono.

Setelah pensiun dari militer pada 2013, Pramono masuk ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Demokrat, dan ditunjuk sebagai salah satu anggota dewan pembina. (*)

Berita Terkait