Malinau Catatkan 2 Rekor MURI Pada Pawai Bhinneka Tunggal Ika



Malinau, Beritainspiratif.com - Kabupaten Malinau menyelenggarakan Pawai Budaya Bhinneka Tunggal Ika, pada acara Irau Malinau dalam rangka membukukan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan peserta terbanyak pada ulang tahunnya yang ke-19, Senin (15/10/2018) yang dilansir dari laman Rekor Muri.

Bupati Malinau Yansen TP, menyampaikan bahwa Irau merupakan suatu bentuk rasa syukur, dan menjadi euforia budaya masyarakat yang ada di Malinau. Irau tahun ini mengambil tema "Budaya Membangun Bangsa Sebagai Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.“

"Kami ingin membangun kebhinekaan ini, sesungguhnya merupakan warna bangsa yang tidak boleh luntur,” ujar Yansen.

Irau menjadi salah satu presentasi bagaimana harkat martabat budaya bukan hanya sebagai pameran semata. Tetapi benar-benar menjadi ungkapan rasa syukur semangat dari anak bangsa yang ada di Malinau.

“Seperti yang disaksikan aneka budaya dari berbagai pulau yakni Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan lainnya di Malinau. Ini merupakan suatu hal yang tidak mudah diciptakan. Tetapi budaya itu bertemu dengan antusias masyarakat yang menjadi kekuatan besar ke depannya,” jelasnya.

Melihat Malinau, maka akan melihat Indonesia di perbatasan. Sehingga ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dibiarkan tetapi harus ditumbuh kembangkan, dijaga, pelihara dan dihidupkan.

“Dengan Muri mencatatnya, saya pikir bukan hanya sekadar catatan saja dan senang serta bangga. Tetapi saya harap menjadi semangat bagi masyarakat di Malinau dan daerah lainnya, agar menyadari perbedaan. Menyatu dalam konsep bangsa Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Senior Manajer Muri Yusuf Ngadri mengatakan pawai budaya Bhinneka Tunggal Ika yang telah Muri verifikasi sebanyak 8.850 peserta. Ini merupakan kerja keras dari semua pihak.

“Untuk sebuah festival tingkat kabupaten, ini adalah terbanyak. Karenanya kami catat sebagai rekor,” tuturnya.

Muri itu mencatat sesuatu yang superlatif, pertama atau unik. Pawai budaya ini adalah superlatif terbanyak. Biasanya pawai dengan satu jenis budaya yang terbanyak, tetapi di Malinau dengan berbagai budaya yang mewakili kebhinnekaan dan juga dengan peserta terbanyak.

“Karena mewakili banyak suku,” ungkapnya.

Selain rekor Muri dengan pawai budaya Bhinneka Tunggal Ika oleh peserta terbanyak, juga dicatat rekor Muri untuk desa wisata yakni Pulau Sapi yang merupakan desa dengan hiasan ornamen etnik terbanyak.

“Jadi di pembukaan Irau Malinau, kami catat dua rekor Muri,” ujarnya.

Ada 258 rumah di Pulau Sapi yang semuanya menggunakan ornamen etnik dan telah dijadikan desa wisata. Sebagai desa wisata sehingga tertata rapi, bersih, dan indah. Tetapi yang menjadi keistimewaannya yakni setiap rumah memiliki ornamen etnik Lundayeh.

“Bahkan kantor agama, gereja, masjid juga memiliki ornamen-ornamen etniknya. Hal ini sungguh merupakan hal yang luar biasa,” imbuhnya.     (Yanis)

Berita Terkait