Malas Bergerak, Sebabkan Penderita Penyakit Ginjal Terus Meningkat



Bandung, Beritainspiratif.com - Jumlah penderita penyakit ginjal memunjukkan kecenderungan meningkat.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSHS yang juga Ketua Indonesian Renal Registry, dr. Afiatin mengungkapkan, peningkatan jumlah orang dengan penyakit ginjal kronis ini bisa diakibatkan oleh gaya hidup sedentary (malas bergerak, aktivitas fisik rendah).

Menurut Afiatin, 10% penduduk dunia saat ini mengalami penyakit ginjal kronis. Sementara dari 1 juta penduduk Indonesia 499 penderita menjalani cuci darah/ hemodialisis akibat Penyakit Ginjal Kronis (PGK).

Di Indonesia pada tahun 2018 terdapat 66.000 pasien sakit ginjal baru, 3,8 persen diantaranya pada stadium 1 - 4, dan yang sudah stadium berat/ stadium 5 membutuhkan cuci darah dan ini biayanya sangat besar.

"Tahun 2018 saja menghabiskan biaya sekitar Rp3 triliun,” papar Afiatin dalam rangkaian peringatan Hari Ginjal Sedunia 2020, Kamis (12/3/2020).

Lebih lanjut dikatakan Afiatin, faktor risiko penyakit ginjal terbanyak adalah hipertensi dan diabetes. Faktor risiko lain diantaranya memiliki riwayat Penyakit Ginjal Kronis di keluarga, memiliki berat badan berlebih / obesitas, kadar asam urat tinggi, adanya batu ginjal, pemakaian bahan yang berdampak pada ginjal, pemakaian obat-obatan tanpa pengawasan dokter, merokok dan berusia 50 tahun.

Bagaimana Mendeteksi Penyakit Ginjal Kronis?
Pada fase awal seringkali tidak bergejala. Seseorang dapat mengalami kerusakan fungsi ginjal hingga 90% sebelum menunjukan gejala.

Deteksi dini kata Afiatin sangat penting. Untuk orang yang tidak memiliki risiko, dapat mengecek ginjalnya 3-5 tahun sekali. Sementara bagi yang memiliki risiko, sebaiknya dicek 1 tahun sekali, sedangkan untuk pasien yang sudah stadium lanjut bisa 4 kali dalam satu tahun bahkan setiap bulan.

"Penyakit Ginjal Kronis dapat dideteksi dengan pemeriksaan sederhana berupa pemeriksaan urin, guna mengetahui kadar protein urin dan pemeriksaan darah serta kadar kreatinin darah," ujarnya.

Gejala baru muncul setelah fase lanjut seperti mudah lelah, nafsu makan menurun, mual, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, sesak napas, sampai dengan penurunan kesadaran.

Ia menambahkan, ginjal merupakan organ vital yang memegang peranan penting bagi kesehatan, sehingga sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan ginjal.

Fungsi ginjal adalah memproduksi urin, membuang zat sisa dan cairan berlebih dari darah, mengontrol keseimbangan kimia tubuh, membantu mengatur tekanan darah, membantu menjaga kesehatan tulang, membantu pembentukan sel darah merah.

Delapan langkah untuk mengurangi risiko Penyakit Ginjal Kronis, yakni menjaga kesehatan, lakukan aktifitas fisik, konsumsi gizi seimbang, Mengecek dan mengontrol kadar gula darah secara rutin, mengecek dan mencukupi kebutuhan asupan cairan, jangan merokok, jangan meminum obat sembarangan, dan memeriksa fungsi ginjal secara berkala.

(Ida)

Berita Terkait