Lestarikan Budaya Melayu Riau Pembuatan Replika ‘Tanjak Runtuh’ Terbesar Catat Rekor MURI



Riau, Beritainspiratif.com – Dalam Milad ke-11 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar "Pekan Budaya dan Wirausaha Riau Bertanjak" yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan wirausaha mahasiswa dan melestarikan budaya Melayu Riau digelar di Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau pada 31 Maret hingga 2 April 2019.

Dalam acara Milad ini sebuah “Tanjak” Raksasa telah dibuat dan dipajang di halaman Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai tanjak terbesar di Indonesia yang penobatan MURI tersebut dilakukan pada Minggu (31/3/2019) siang.

Replika Tanjak Tebing Runtuh raksasa tersebut berukuran tinggi 4 meter dan lingkar tengah 6 yang dikerjakan selama 15 hari oleh alumni dan civitas academica UMRI, dibuat sebagai bentuk pelestarian dan memupuk rasa cinta budaya Melayu melalui pengenalan tanjak dalam bentuk asli.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar yang turut hadir dalam pemberian rekor tersebut, menyampaikan bahwa tanjak adalah bagian dari identitas masyarakat melayu. Ia pun mengapresiasi pemecahan rekor tersebut.

“Ini identitas pakaian Melayu yang kembali populer. Adanya pemecahan rekor mendorong agar warisan budaya ini bisa diwarisi ke generasi milenial,” paparnya yang diungkap Berita Riau.

“Tanjak’ merupakan kain yang dililitkan di kepala oleh lelaki Melayu yang sudah dikenal pada masa raja-raja Melayu dan kerabat istana kerajaan.

Tanjak memiliki beraneka ragam ini, merupakan identitas pemuda Melayu sebagai perlambang status sosial baik dikalangan bangsawan dan masyarakat biasa.

Tanjak replika dibuat sedemikian rupa layaknya Tanjak Tebing runtuh. Ada pula songket warna hijau menyelimuti tanjak ini.

“Ada enam gulung songket kami pakai selama pembuatan tanjak,” ungkap Ketua Panitia Pekan Budaya, Wirausaha dan Riau Bertanjak, Desliana Dwinta kepada Tribun usai penyerahan rekor MURI.

Layaknya tebing runtuh sebelah, ada bagian tanjak tinggi sebelah kanan dan rendah di sebelah kiri.

Ada pucuk di bagian depan tanjak. Lipatannya terjalin dengan rapi. Ada lenggek atau susunan sebanyak lima susunan ke atas. Istimewanya bertabur benang emas.

Deputi Manager MURI, Awan Rahargo mengatakan bahwa MURI sudah mencatat ribuam hal uanh langka, unik hingga barang dengan ukuran tidak biasa di Indonesia.

“Jadi sudah tercatat tanjak ini sebagai tanjak terbesar. Tanjak juga tercatat sebagai tutup kepala Khas Melayu, simbol kebanggaan,” ulasnya.

Dilansir dari laman MURI Replika Tanjak Tebing Runtuh Raksasa ini tercatat untuk rekor muri nomor
8.940 atas nama Universitas Muhammadiyah Riau
(UMRI).

(Yanis)

Berita Terkait