Kisah Ustadz Ichwan Seorang Hindu Fanatik, Bawa Keluarga dan Orangtuanya Masuk Islam



Bandung, Beritainspiratif.com - Tidur setelah waktu subuh tidak diperkenankan, sebab waktu sesudah subuh adalah waktu turunnya berkah dan rejeki.  Rasulullah SAW berdoa memohon kepada Allah agar umatnya diberikan rejeki di pagi hari seperti hadist berikut ini,

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)

“Seusai salat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani).

Begitulah kalimat pembuka pada ceramah kuliah subuh yang disampaikan Ustadz Ichwan Muhammad di Masjid Al Falah, Puri Dago Timur, Bandung, Rabu, (11/12/2019).

Sebelumnya imam sholat subuh Ustadz Maulana mengumumkan usai sholat akan ada ceramah subuh yang akan disampaikan Ustadz Ichwan Muhammad, yang merupakan sosok yang semula merupakan pemeluk agama Hindu, namun saat ini memeluk agama islam dan menjadi penceramah (mualaf).

Ustadz Ichwan Muhammad adalah seorang Mualaf yang    sebelumnya memeluk agama Hindu, lalu hijrah memeluk agama islam. Ia masuk islam pada usia 25 tahun, dan sebelumnya merupakan sosok pemeluk hindu yang fanatik.

Saya masuk islam karena hidayah murni, katanya, sebagaimana Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama di sisi Allâh ialah Islam” [Ali ‘Imran/3:19]

Neneknya meninggal dengan dibakar

Peristiwa yang sampai saat ini masih diingat Ustadz ichwan adalah kejanggalan yang terjadi  ketika menyaksikan pemakaman neneknya yang meninggal lalu dimakamkan dengan cara dibakar dengan maksud mencapai kesucian.

Diceritakan oleh Ustad Ichwan, namun apa yang terjadi selama 1 jam saat neneknya dibakar yakni,  tubuh nenek  berdiri dalam keadaan terbakar.

Jika dalam proses pembakaran jenazah selama 3 jam tidak selesai, maka terhadap jenazah tersebut dilakukan pemotongan kepala, dicincang, dan ditombak dengan menggunakan kampak, tombak dan parang untuk menghancurkannya. Hingga pada akhirnya kepala dan abunya mayat tersebut dibuang ke laut.

Usai proses pemakaman tersebut, Ustad Ichwan hingga jam 12 malam tidak bisa tidur, terus teringat proses pemakaman neneknya yang dilakukan siang tadi.

Lalu ia pun mendatangi seorang kakek (tokoh agam) dan disampaikannya 2 pertanyaan, lalu berkata:

Ustad Ichwan : Kakek tolong jawab 2 pertanyaan saya, kalau kekek nggak bisa jawab, besok saya akan keluar dari agama Hindu.

Kakek : kaget dia

Ustad Ichwan : pertanyaan pertama apakah kakek sudah yakin, pemakaman ini sudah sah dalam pandangan tuhan, karena kakek lebih duluan masuk Hindu dari pada saya.

Yang kedua : apakah pemakaman nenek saya, sekarang sudah yakin masuk surga.

Kakek : tertunduk dan menangis, dan menjawab, nak… pertanyaan kamu belum bisa saya jawab sekarang.

Ustad Ichwan : kenapa

Kakek : sebab saya tidak yakin kalau nenekmu masuk surga, nanti kalau kita sudah mati baru tahu, ujarnya.

Ustadz Ichwan : berarti saya nanti mati juga belum yakin masuk surga, setelah dilakukan pembakaran ini.

Kalau begitu “besok pagi saya nyatakan keluar dari Hindu”, ujar Ustadz Ichwan yang namanya kecilnya dipanggil Komang (namun tidak suka dipanggil nama itu)

Masuk Islam

Usai sekolah dari Bali, ustad ichwan hijrah ke Sulawesi  hingga pada suatu malam ia berdoa, ya allah tunjukkanlah bahwa islam itu benar, maka saya akan masuk islam.

Hingga esok harinya ia pergi ke mesjid untuk sholat jum’at, dengan mengenakan sarung, peci dan baju batik, saya masih ingat itu, ujarnya.

Sesampainya di masjid, ia lalu memperhatikan orang orang disekitarnya, melihat orang sedang berwudhu lalu ia ikuti cara berwudhu tersebut, lalu memasuki mesjid dan duduk di shaf yang kedua. Dan berfikir indah sekali berada di ruangan ini dan indah sekali sholat itu, ujarnya

Begitu sudah takbir ia ikuti takbir, allahu akbar, begitu orang ruku ia ikut ruku. Ia merasakan ada cahaya masuk ke dalam tubuh dan merasakan beban hidup itu hilang. Lain dengan sebelumnya hidupnya penuh dengan bingung, gelisah dan tak menentu, hingga menangis di masjid.

Keluar dari masjid, ia masih menangis, karena terasa hatinya masih tinggal di masjid dan berat sekali untuk meninggalkan mesjid.

Lalu ia kembali bekerja yang berjarak 1 km, begitu terdengar azhan azhar, ia lalu berlari menuju mesjid, lalu ia menangis lagi, hingga magrib dan Isha pun ia terus menangis.

Lalu imam mesjid tersebut melihat dan bertanya kenapa kamu menangis?

Dijawab: saya ingin masuk islam, sekarang saya tidak punya agama, kemarin saya sudah keluar dari hindu, ujarnya.

Lalu dipandulah ia masuk islam oleh imam mesjid tersebut. 3 bulan masuk islam, ustadz ichwan sudah mengikuti musabaqoh.

Nama saya sekarang Ichwan Muhammad, Ichwan artinya saudara, Muhammad orang terbaik, insya allah saya akan jadi orang baik, ujarnya

6 bulan berikutnya setelah masuk islam, datang ke orang tua, ia ingin ibu, bapak dan saudaranya semuanya masuk islam, ungkapnya.

Meskipun sangat sulit meyakinkan terutama bapaknya, hingga akhirnya dapat diyakinkan, saat bapaknya sudah terbaring di rumah sakit.

Dikatakan ustadz ichwan kepada bapaknya : saya katakan kepada bapak (meskipun bohong demi kebaikan) bapak tinggal 2 hari lagi mati (kaget).

Saya katakan, saya  tidak menangisi kematian bapak tapi saya menyesali bapak mati tidak dalam keadaan islam, ujarnya sembari mengungkap dosa-dosa orang tuanya yang telah dilakukan semasa hidupnya.

Bapak kalau mati mau dimakamkan dimana, saya tidak mau bapak dibakar, baiklah saya fikir dahulu ujar bapaknya, besok saya kabari.

Besok paginya bapaknya menangis bersujud di kaki saya, lalu minta di islamkan, lalu saya islamkan, saya sahadatkan, saya wudhukan dan bacakan doa.

Kini seluruh keluarga Ustadz Ichwan telah memeluk agama Islam.

Itulah sekelumit perjalanan mualaf, yang telah memberikan inspirasi kepada semua umat muslim yang hadir,  dan semoga dapat mendorong kita untuk terus meningkatkan iman dan taqwa kita hingga akhir zaman, aamiin YRA.

Ceramah Ustadz Ichwan di Masjid Al Falah Puri Dago Bandung adalah dalam rangka perjalanan itikaf selama setahun bersama Ustadz Maulana.

Sebelumnya Ustadz Ichwan telah memberikan ceramah di Masjid LP Sukamiskin Bandung dan bertemu Ketua DKM nya Suryadharma Ali, Selasa, (10/12/2019).

Ustad Ichwan aktif memberikan ceramah dan berkeling dunia hingga menjangkau 3 benua sampai ke Eropah, serta banyak membantu dan membimbing serta menuntun orang-orang yang masuk Islam.

.

Yanis

Berita Terkait