Kiat Melatih Kemandirian Buat Si Kecil



Bandung, Beritainspiratif.com - Ada anak ketika orangtuanya pergi atau melakukan aktivitas lain tidak mau ditinggal, bahkan cenderung nempel dan tidak mau lepas.

Disatu sisi hal ini baik agar anak selalu terkontrol atau dengan mudah diawasi oleh kita, sisi lain anak jadi tidak mandiri alias sedikit-sedikit mama atau papa.

Wah, bisa jadi hal ini diakibatkan oleh kita yang terlalu berlebihan pada anak kita.

“Biasanya ini terkait dengan pola asuh over protectif sehingga anak tidak pernah punya kesempatan untuk mengandalkan diri sendiri, merasa selalu harus dibantu, dan merasa tidak bisa apa-apa tanpa orang tua di dekatnya. Anak pun menjadi kurang mandiri karena bergantung pada orang tua dalam segala hal,” jelas Vera Itabiliana  Hadiwidjojo, S.Psi. dari Lembaga Psikologi Terapan UI seperti dilansir dari Nova.id. beberapa waktu lalu.

Untuk kasus ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan orang tua.

Diawali dengan melatih kemandirian anak sesuai umurnya.

Contoh, di usia batita, si kecil sudah dapat mengambil minum sendiri atau makan sendiri.

“Latihan ini penting agar anak merasa dapat mengandalkan dirinya tanpa selalu bergantung pada orang lain,” tutur Vera.

Anak juga perlu melakukan aktivitasnya sendiri. Biarkan sesekali dia melakukan solo play (bermain sendiri), dengan kita ada di ruangan berbeda atau kita ada di ruangan sama tapi melakukan kegiatan lain.

Untuk selanjutnya, si kecil perlu dilatih untuk ditinggal secara bertahap, agar dia percaya bahwa orang tua meski pergi pasti akan kembali lagi.

Umpama, ditinggal beberapa menit ke kamar mandi, lalu meningkat ditinggal lebih lama untuk sekadar ke minimarket dekat rumah.

Cara lain, lanjut Vera, adalah meluangkan waktu untuk anak sebelum kita pergi.

Ajak anak melakukan aktivitas bersama, misalnya menggambar dan mewarnai.

Anak akan merasa senang dan kebutuhan akan perhatiannya dari orang tua terpenuhi.

Saat orang tua pamit, anak akan berada dalam kondisi emosi yang lebih positif untuk melepas orang tuanya.

Jika anak tetap menangis, tetap kendalikan kecemasan kita.

Hal tersebut dikarenakan jika kita cemas, anak juga akan ikut merasa cemas.

Dengan tenang, coba peluk dan membelainya sambil berkata "Mama tahu kamu sedih Mama tinggal, tapi Mama harus pergi, nanti Mama pulang lagi, kok."

Biar anak menangis seheboh apa pun, Vera tetap menganjurkan orang tua tetap pamit, tidak meninggalkan anak diam-diam, karena ini akan membuat anak justru tidak memercayai orang tuanya dan memperbesar kecemasannya.

“Pastikan ada sosok pengganti  yang dapat menjaga anak dengan baik dan siapkan aktivitas yang menyenangkan bagi anak selama orang tua pergi sehingga anak merasa aman dan nyaman,” sarannya.

Dengan adanya latihan perpisahan ini, lama-lama anak pun memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepergian orang tuanya.

Dia akan terbiasa dengan pola bahwa meski pergi, orang tuanya akan kembali pulang lagi.

(Kaka)

Ilustrasi: cerianakita.com

Berita Terkait