Kemarau Panjang, Petani Cirebon Alih Profesi Menjadi Pengrajin Bata



Cirebon,Beritainspiratif.com - musim kemarau yang berkepanjangan membuat para petani di Cirebon, tidak bisa menanam, karena kesulitan memperoleh air irigasi.

Sehingga mereka beralih menjadi pengrajin batu bata, demi untuk mendapat penghasilan, seperti yang dilakukan sejumlah petani di Desa Pejambon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon yang memanfaatkan lahan sawah yang biasa di tanam padi, menjadi batu bata.

"Lahan sawah nya kan kering, dari pada tidak produktif mending untuk tempat produksi batu bata, mulai dari mencetak hingga menjemur batu bata," ujar Miskad (65) salah satu petani yang kini beralih profesi sebagai pengrajin batu bata, saat ditemui, Kamis (15/8/2019).

Miskad mengaku terpaksa beralih membuat batu bata. Karena sawah yang digarapnya tidak bisa ditanam padi sejak musim kemarau melanda wilayah Kabupaten Cirebon.

"ini sudah berjalan satu bulan lebih, kami tidak bisa menanam padi disawah. ya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saya sama istri mencetak batu bata, "katanya.

Dalam sehari lanjut Miskad, rata-rata ia bisa memproduksi sebanyak 300 hingga 400 batu bata mentah.

"batu bata yang sudah di cetak ini, kemudian dijemur dan dibakar selama lima belas hari. Jika sudah berwarna merah baru kita bisa jual ke orang yang membutukan, "katanya.

Untuk harga batu bata dimusim kemarau ini, di patok mulai harga 650 hingga 800 rupiah perbuahnya.

"Jika dibandingkan dengan bertani ongkos pembuatan batu bata lebih murah dan terjangkau, "katanya.(Dekur)

Berita Terkait