"Kejutan" Pilkada Indramayu 2020



Oleh : Adlan Daie (Wakil.Sekretaris PWNU Jawa Barat)

Indramayu, Beritainspiratif.com - Konferensi pers anggota DPR RI F-PKB, H. Dedi Wahidi,Senin (7/10/ 2019) mengungkapkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mencalonkan paket H.Daniel Muttaqien, anggota F- Partai Golkar DPR RI dengan Moh. Solihin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu, sebagai pasangan calon Bupati- Wakil Bupati Indramayu dalam kontestasi Pilkada Indramayu 2020 adalah "kejutan", sebuah "political breaking news" , di luar gugus pandang umumnya perbincangan dan diskusi diskusi polirik di Indramayu dengan intensi dan bobot politik yang tidak main main.

Dalam perspektif Otto von Bismach, tokoh politik Jerman bersatu abad 18, sejatinya politik selalu menghadirkan drama dan kejutan. Dengan kata lain, takdir politik.akan menemukan "kejutan" jalannya sendiri dari sejumlah kemungkinan pilihan politik yang paling mungkin. Karena itu, paket H. Daniel Muttaqien-Moh Solihin yang diumumkan H. Dedi Wahidi di atas, sebuah kejutan yang lumrah dalam sejarah dan dinamika politik di belahan dunia manapun, termasuk di Indramayu. Inilah "kejutan" pertama dan insyallah bukan yang terakhir dari rangkaian pesta demokrasi dalam kontestasi Pilkada Indramayu tahun 2020.

Dalam timbangan penulis apa yang disampaikan H. Dedi Wahidi, bukanlah "intermezo politik' di tengah sulitnya membaca peta kandidat yang layak bermain di bidak catur politik Indramayu melainkan sebuah tanggungjawab jaman dengan intensi dan bobot politik tinggi karena beberapa hal :

Pertama, bahwa konferensi pers dalam terminologi komunikasi politik adalah forum khusus yang dibuat sebagai instrument untuk mengumumkan, menjelaskan dan mempromosikan sebuah kebijakan politik. Dalam konteks inilah sisi "kekhususan" nilai politisnya konferensi pers H. Wahidi di atas harus diletakkan, terlebih disampaikan di ruang Fraksi PKB DPRD Kabupaten Indramayu, panggung depan dan kepanjangan tangan kebijakan politik DPC PKB Kabupaten Indramayu.

Kedua, sisi lain dari nilai politisnya konferensi pers H. Dedi Wahidi di atas adalah bahwa yang bersangkutan anggota F-PKB DPR RI sejawat Daniel Muttaqien di lembaga Legislatif tersebut, satu dari sedikit tokoh politik sangat berpengaruh di Indramayu dengan rekam jejak politik yang sangat panjang dan pendiri lembaga pendidikan besar NU yang dinominasikan sebagai tempat untuk perhelatan akbar Muktamar NU tahun 2020.

Konstruksi posisi dan ketokohannya diatas sudah tentu berdaya Efect kejut "high influencer" , berpengaruh besar dalam dinamika peta kontestasi pilkada Indramayu 2020.

Ketiga, pilihan momentum konferensi pers di tengah-tengah peringatan hari jadi Indramayu ke - 492, dalam imajinasi politik penulis bukanlah unsur kebetulan tapi by disain untuk menghadirkan pesan bahwa "tibalah saatnya" generasi politik millenial hadir untuk menyongsong masa.depan Indrmayu yang lebih adaptif terhadap trend gititalisasi sosial masyarakat Indramayu.

Paket pasangan Daniel Muttaqien- Moh Solihin yang ditawarkan H Dedi Wahidi adalah satu dari sejumlah opsi untuk membuka jalan transisi gerenasi politik dengan tema perubahan 'soft landing" yang tidak agitatif. "Setiap jaman selalu menghadirkan generasi dan setiap generasi selalu dibatasi garis jamannya", itulah hukum sejarah kehidupan.

Pertanyaannya, mungkinkah H. Daniel Muttaqien, kader dan anggota F- Partai. Golkar diusung partai lain saat partai Golkar telah mencalonkan paket pasangan lain dalam kontestasi Pilkada Indramayu 2020? Kemungkinan inilah yang menarik. kita tunggu dinamikanya ke depan. Karena, sekali lagi, politik selalu menghadirkan drama dan kejutan. Dalam spirit agama (Al.qur an: Al imron, ayat 26 & Ar Ra'd, ayat 11) hanya orang-orang sombong dan putus asa saja yang menutup diri dari kemungkinan hadirnya takdir "perubahan" dan "kejutan" dalam politik dan aspek-aspek kehidupan yang lain. Mari kita tunggu bersama !

Berita Terkait