Keberpihakan Provinsi Jabar ke Desa, Tertinggal Dibanding Jateng dan Jatim



Bandung,Beritainspiratif.com - Jawa Barat masih tertinggal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dalam keberpihakan provinsi ke desa.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarat dan Desa prov. Jawa Barat Dedi Supendi, pada acara Jabar Punya Informasi (japri) dengan topik Program Desa Juara dan Event Buka Bersama on the Street (Bubos) 2019, di gedung sate kota Bandung, Senin (13/5/2019).

Dedi mengatakan, untuk mengejar ketertinggalan itu, diperlukan sebuah inovasi. Ada tiga pilar inovasi yang akan dikembangkan dalam lima tahun kedepan, yaitu layanan digitalisasi dasar desa, one village one company dan inovasi gerakan membangun desa.

"Dengan inovasi tersebut, kami harap bisa menyusul desa lain dalam upaya memakmurkan masyarakat desa dan menjadikan desa juara," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Dedi, dalam pilar gerakan membangun desa terdapat beberapa inovasi, antara lain sapa warga berupa satu Hand Phone (HP) satu RW, pos yandu juara, mesjid sebagai tempat peradaban dan mobil aspirasi kampung juara (maskara).

Maskara merupakan mobil dengan multi fungsi, dapat sebagai tempat layar tancap, panggung, mobil niaga dan polindes (poliklinik desa).

Rencananya, maskara akan diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15 Mei 2019 di gedung Sabuga, bersamaan dengan launching CEO Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan pelayanan publik patriot desa.

Menurut Dedi, pemprov Jabar tahun ini akan mengadakan 112 unit mobil maskara. "Pada peluncuran nanti, secara simbolik diserahkan satu unit mobil kepada desa juara tahun 2018 tingkat provinsi," ujarnya.

Sementara CEO Bumdes yang akan dikukuhkan sebanyak 2.567 orang, yang akan memenej dan mengajarkan pemasaran sehingga menjadi populis. Sedangkan patriot desa yang akan direkrut tahun ini, 100 orang dari hasil seleksi 1.010 orang yang sudah mendaftar.

"Kalau CEO akan diturunkan ke desa yang sudah memiliki Bumdes, sedangkan patriot desa diterjunkan ke desa yang belum memiliki Bumdes setelah sebelumnya mendapat pelatihan. Ceo Bumdes dan patriot desa, diprioritaskan warga Jawa Barat," imbuhnya.

Ia menambahkan, dari 5.312 desa di Jawa Barat baru 746 desa yang sudah memiliki Bumdes.

"Masih 70% desa di Jawa Barat yang belum memiliki Bumdes. Patriot desa akan diturunkan ke desa - desa tersebut," pungkas Dedi.

[Ida]

Berita Terkait