Jihad Fisabilillah Bukan Terorisme



Bandung, Beritainspiratif.com -Kedamaian dan persatuan antar ummat manusia adalah hal yang pasti diinginkan oleh setiap orang di dunia ini. Akan tetapi, masalah tersebut terkadang menjadi rancu ketika muncul terorisme di muka bumi. Apalagi, terorisme ini muncul akibat dari aliran atau pandangan agama yang ekstirimis dan mengusung paham radikalisme.

Islam sering kali diungkit karena masalah terorisme. Sering kali juga muncul berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan islam dan jihad fisabilillah. Hal ini sering kali disalah artikan bahkan banyak sekali masyarakat yang menjadi islamophobia karena hal-hal ini.

Pandangan islam terhadap terorisme tentu saja menyalahkan dan bukan bersumber dari ajaran islam. Terorisme justru adalah musuh islam.

Berikut adalah penjelasan mengenai pandangan islam terhadap terorisme ;

1. Islam Bukan Teroris Melainkan Misi Perdamaian

”Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condong/ah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dia/ah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. "(08 Al Anfal : 61)

2. Islam mengajak ummatnya untuk melaksanakan perdamaian. Adanya peperangan pada akhirnya untuk mendapatkan perdamaian. Peperangan tidak akan pernah terjadi jika memang perdamaian bisa dilakukan. Perdamaian adalah bagian dari tujuan islam yang ingin diwujudkan di muka bumi.

Islam Rahmatan lil alamin bertujuan untuk memberikan keselamatan dan kemaslahatan untuk manusia di muka bumi. Untuk itu perdamaian adalah hal yang pertama dilakukan sebelum terjadinya konflik atau peperangan.

2. Larangan Untuk Membunuh yang Tidak Bersalah

”Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang Iain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (08. AI Maidah: 32).

3. Islam melarang untuk membunuh manusia yang bukan karena memang suatu hukuman atau atas melakukan perusakan di muka bumi. Membunuh dalam islam tentu sebagaima aturan-aturan yang ada dalam perkembangan masyarakat, bahwa harus ada syarat dan aturan yang berlaku, bukan saja asaI-asalan menghabisi manusia yang Iain.

Untuk itu, ajaran teroris yang mengarah kepada pembunuhan, mematikan banyak orang tentu bukanlah dasar dari ajaran islam. Hal ini tentu jauh

dari spirit islam rahmatan |i| alamin yang diusung oIeh islam.

3. Bukan Orang Muslim yang Melakukan Terorisme

”Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapanucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan

cahayaNya, walaupun orang-orang yang kaflr tidak menyukai.” (08. At Taubah: 32).

Dalam ayat diatas ditunjukkan bahwa permusuhan dan kedengkian sudah ada saat zaman rasul bukanlah ajaran dari islam. Musuh-musuh islam, yang tidak menyukai islam pun muncul dan menunjukkan dirinya memancing permusuhan dan konflik.

Sebelum islam lahir di Mekkah, kita sudah bisa melihat adanya permusuhan, konflik, saling

membunuh, dan peperangan sudah ada sejak dahulu walaupun islam tidak memberikan perintah terhadap hal tersebut. Bahwa orang-orang non muslim sekalipun juga banyak yang melakukan permusuhan, konflik, terorisme. Jadi tidak patut jika dikatakan bahwa islam adalah agama yang mengarah kepada terorisme.

4. Menyerahkan Pada Keyakinan Masing-Masing

”Katakanlah: Hai orang-orang kafIr. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah untukmu

agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (08 Al Kaflruun)

Ayat dalam Surat ini mengajak manusia untuk tidak mencampur adukkan urusan keimanan kepada Allah. Islam tidak memaksakan kehendak

untuk seorang kaflr masuk dan menyembah Allah. Akan tetapi islam juga tidak mau untuk mencampur adukkan islam dengan agama yang Iain. Dalam islam tentu rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam.

Hubungan Akhlak dengan Iman adalah hal yang penting dan berdiri sendiri tanpa pengaruh atau bercampur terhadap agama Iain.

Hal ini menunjukkan bahwa islam tidak hendak melakukan pemaksaan pada agama dan keyakinan Iain hingga terjadinya pemaksaan yang berujung pada terorisme. Tentu saja masalah keyakinan menjadi pertanggungjawaban dari masing-masing manusia terhadap pilihannya dan Allah yang pasti akan menuai konsekwensi.

Jihad atau perjuangan dalam islam sering kali dianggap sebagai bentuk terosime berdasarkan ajaran agama islam tentu saja ajaran islam bukan mengajak untuk berjihad dalam arti melakukan terorisme. Untuk menghindari terorisme karena pandangan jihad, maka harus dipahami terlebih dahulu

bagiamana arti jihad yang sebenarnya dalam Islam.

Perang di zaman Rasululah tentu saja

bukan Juga ajaran

terorisme. Perang dizaman Rasulullah adalah respon yang membudaya dan menjadi media saat itu. Di zaman saat ini perang flsik sudah tidak berlaku lagi melainkan perang melalui opini, media, dan berbagai teknologi.

Perang di zaman Rasulullah pun tidak selalu dilakukan. Rasulullah meIakukan dakwah, meIakukan perjanjian diplomasi dan politik, meIakukan kerjasama dengan orangorang kaflr sekalipun. Semangat yang dibawa Rasulullah tentu

saja bukanlah jihad untuk terorisme.

Banyak hal yang dilakukan

Rasulullah ketika memenangkan peperangan tidak sama dengan selalu menghancurkan musuh

musuhnya. Ia pun melakukan pembangunan pada aspek ekonomi, hukum, sosial, dan Iain sebagainya.

Jihad fisabilillah artinya adalah bersungguhsungguh atau berjuang untuk menegakkan kebenaran. Bersungguh-sungguh ini tentu saja untuk mencapai tujuan yang mengarah kepada kebaikan bukan kepada terorisme. Belajar, menuntut ilmu, mencari nafkah, dan lain-lain bisa

dilakukan dan dianggap jihad flsabilillah jika benarbenar dilakukan untuk suatu yang baik.

(Kaka)

Sumber: Dalamislam.com Ilustrasi: Satumanhaj.wordpress.com

Berita Terkait