Jelang Pemilukada  Damai 2018 Polda Jabar dan Polres Garut Gelar Tabligh Akbar



Garut, Beritainspiratif.com-Menjelang Pemilukada 2018 yang aman dan damai Polda Jabar dan Polres Garut menggelar Tablig Akbar.

Tablig Akbar dengan penceramah KH. Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya (Ketua MUI Jawa Tengah) bertempat di Lapangan  Apel Polres Garut Jl. Sudirman Kec. Karangpawitan Kab. Garut Selasa sore (8/5).

[caption id="attachment_8988" align="alignnone" width="300"] KH. Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya Bersama Kapolda Jabar.[/caption]

Dalam release yang diterima redaksi Beritainspiratif.com melalui Kabid Humas Polda Jabar

AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko,SIK  kegiatan tersebut dalam rangka Mewujudkan Pemilukada 2018 agar berjalan aman dan damai.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kakor Binmas  Irjen Pol Arkian Lubis, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si, Waka Polda Jabar, Dir Binmas Polda Jabar beserta PJU Polda Jabar, Kapolres Garut beserta PJU Polres Garut, Danrem 062 TN,Unsur Muspida, Dan Yonif 303 Raider, Kasubden 4 Brimob Polda Jabar, Para Kapolsek Jajaran Polres Garut ,Para Danramil 0611, Pimp Ponpes Al Halim,Mifhatul Thoriq, Fauzan, Hidayatul Faizin, Darul Ulum, Al Bayinah,Ponpes Darul Muwahidin,Jamiyatul Aftal,Al Hidayah, Al Fatih, An Nur, Suci Balon, Sadang, Imam Besar Mesjid Agung, Perwakilan tokoh warga, tokoh masyarakat, Ormas, Para Pengurus Bhayangkari, Banser, FKPM serta warga masyarakat sekitar 8 ribu  orang dengan penanggung jawab acara Kompol Gotam Hidayat, S.I.K, M. Si (Kasatgas Nusantara Polres Garut).

[caption id="attachment_8989" align="alignnone" width="300"] Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si[/caption]

Acara diawali dengan pembacaan ayat Suci Al Quran, menyanyikan lagu  Indonesia Raya, pembacaan sholawat dari grup marawis Al Halim, sambutan-sambutan yang disampaikan Plt Bupati Garut dan

Kapolda Jabar, selain itu acara diisi pula menyanyikan Lagu Hubbul Wathon,  Tausiah dan Doa, sekitar pukul 16.30 Wib Tausiah mulai disampaikan KH. Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya.

Dalam Tausiahnya Kyai Luthfi mengingatkan tanggung jawab generasi muda menyongsong masa depan, sehingga memerlukan pembekalan untuk membentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara.

Kyai Luthfi juga menyinggung pengertian dan isi  Al Quran yang sangat universal, sehingga untuk mengurai isi Al Quran diperlukan seseorang yang paham dan bisa membedakan hak dan kewajiban.

Ia menyebutkan  Al Quran tidak melupakan sejarah, sehingga dalam Islam bukti sejarah sangat berharga. Al Quran  mengangkat nama surat dengan nama para Nabi dan Rosul, bahkan sahabat Rasul dan abdi yang sholeh, contohnya Ashabul Kahfi, " tandas Kyai Luthfi.

Suatu Bangsa akan besar jika memperhatikan dan tidak lupa akan sejarah atau tidak buta sejarah, karena banyak kalangan yang salah faham dalam mengartikan jihad baik dalam definisi maupun dalam pelaksanaan, hal paling mendasar yang perlu difahami adalah berjuang dalam lingkup terkecil yakni keluarga, utamanya berjuang untuk kebaikan orang tua, setelah itu baru mengartikan jihad dalam arti yang luas.

Menurutnya sejarah para ulama dahulu menyebarkan syiar dakwah di Indonesia penuh dengan tantangan, hambatan bahkan turut dalam perjuangan melawan penjajah, tidak semudah saat ini.

Sebagai seorang muslim harus mencontoh kedisiplinan Rasulullah SAW, warga muslim yang lahir hidup NKRI harus benar-benar mempunyai rasa Nasionalisme dan merasa memiliki,  sehingga saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Tanah Airku itu bukan sekedar basa basi, akan tetapi harga mati.

Apapun golongan atau kelompok yang anti Pancasila dan NKRI harus menjadi perhatian serius, walaupun golongan atau kelompok tersebut dinyatakan terlarang dan dibubarkan oleh keputusan Pemerintah akan tetapi harus benar-benar diwaspadai keberadaan dan cikal bakal benih ideologi nya, karena ideologi melekat di hati bukan di baju.

Dijelaskannya  umat Islam harus bersatu dalam persatuan yang kokoh, waspada dengan upaya penghancuran dengan politik adu domba yakni dibenturkan antar pihak dan golongan.

Acara pun berakhir sebelum maghrib tiba dengan ditutup doa oleh KH. Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya. (Dudy)

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta