Jawa Barat Sambut Peluang Kerja Migran Kepulauan Palau



Negara dengan populasi sekitar 24 ribu penduduk ini, setidaknya didatangi lebih dari 1 juta wisatawan setiap tahunnya. Kebutuhan pekerja migran untuk kepulauan ini juga sangat tinggi, terutama di bidang hospitality, konstruksi, perikanan, dan kesehatan.

Bandung,Beritainspiratif.com - Palau sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, dikenal sebagai destinasi pariwisata yang sangat disukai oleh wisatawan asal Jepang dan Amerika Serikat.

Hal itu mengemuka pada Informal Business Talk antara Delegasi Pemerintah dan Senat Palau dengan Disnakertrans Jawa Barat, disela acara negosiasi perjanjian perbatasan laut antara Indonesia dan Palau di Bogor pekan ini.

Dalam rilis Disnakertrans Jawa Barat, Senin (12/8/2019) disebutkan, acara yang digagas oleh Direktur Perjanjian Perbatasan Internasional Kementerian Luar Negeri, Bebeb Djundjunan serta Mantan Menaker dan Menperindag, Fahmi Idris, membicarakan kemungkinan kerjasama ekonomi ke depan antara Palau dan Indonesia, khususnya tenaga kerja yang berasal dari Jawa Barat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat M. Ade Afriandi menyambut peluang ini sebagai salah satu kesempatan perluasan kesempatan kerja dan pengiriman pekerja migran asal Jawa Barat.

Ade menuturkan sebagai negara yg menjadi bagian dari negara2 mikronesia di Samudra Pasifik, Palau merupakan gerbang masuk ke negara2 pasifik lainnya, sehingga kerjasama ekonomi dengan Palau menjadi hal yang sangat strategis.

"Kami akan segera menindaklanjuti kerjasama ini dengan melakukan kunjungan ke Palau dalam waktu dekat, bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan Palau pada tanggal 1 Oktober mendatang," ucap Ade.

Menurutnya, Disnakertrans Jabar akan menyelenggarakan Employment Business Meeting di Palau dua bulan mendatang. Jawa Barat memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Palau, yang dititikberatkan pada sektor pariwisata, pertanian dan perikanan.

"Jawa Barat memiliki wilayah berbatas luar lautan, dari mulai kabupaten Subang, Cirebon dibatas utara hingga Sukabumi, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Pangandaran di batas selatan Jawa Barat, yang memiliki komunitas nelayan. Sehingga memiliki kesesuaian dengan industri aquaculture atau budi daya ikan yang dikembangkan Palau,” katanya.

Kesempatan Jawa Barat untuk mengirimkan pekerja migran ke Palau, bisa mencapai 4 sampai 6 ribu pekerja per tahun nya. Selain itu, peluang untuk melakukan ekspor berbagai produk, juga sangat terbuka.

Menurut Ade Afriandi upaya diplomatik dengan membangun hubungan dengan berbagai negara yang memerlukan pekerja migran, merupakan bagian dari program Migran Juara yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang ketenagakerjaan.

Upaya membangun hubungan diplomatik dengan negara Palau, lanjut Ade juga merupakan bagian dari upaya pemprov Jabar untuk membangun bank job dan perluasan kesempatan kerja.

Tentu upaya ini harus sinergis dengan upaya seluruh KBRI dan KJRI yang berada di luar negeri, kamar-kamar dagang, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

“Kami berharap, seluruh kesiapan instrument yang diperlukan untuk pelaksanaan Program Migran Juara dapat terpenuhi di tahun ini, sehingga Program Migran Juara ini dapat mulai full operated pada semester kedua tahun 2020”.

Dalam acara Business Talk tersebut juga dihadiri oleh pihak swasta, yaitu PT Global Alwakil Indonesia, yang akan menjadi partner Disnakertrans Jabar menindaklanjuti peluang bisnis tersebut. (Ida)

Berita Terkait