Jaga Ekosistem Sungai, Pemkot Cirebon Tebar Ikan dan Bersih-Bersih Kali



Cirebon, Beritainspiratif.com - Pemerintah Daerah Kota Cirebon melakukan program bersih-bersih sungai dan menebar 600 bibit ikan nila nirwana di Sungai Pacit Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon, Minggu (29/7). Program “Jagakalian” diharapkan akan membersihkan bantaran sungai serta mengembalikan ekosistem yang sebagian rusak.

Kegiatan berlangsung ramai dan kompak antara Pemkot Cirebon, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat. Sekitar 200 orang mengikuti kegiatan bersih sungai dilanjutkan dengan menebar benih ikan.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Heri Rustanto, Kadis Lingkungan Hidup Kota Cirebon H. Abdul Syukur dan lainnya. Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat serta Komunitas KodokBali (Kelompok Dolanan Kreatif Bantaran Kali).

“Mari kita peduli sungai di Kota Cirebon agar menjaga kestabilan ekosistem. Pada hari ini acara bersih-bersih sungai dan penebaran bibit ikan. Apalagi Jawa Barat dikenal identik dengan perairan dan sungai sehingga harus dijaga dengan baik,” ungkap PJ Wali Kota, Dedi.

Dedi menambahkan pihaknya mengajak semua pihak untuk menjaga sungai dari hulu hingga aliran ke laut sehingga tetap asri. Bantaran sungai yang asri tentu akan melindungi masyakat dari berbagai bencana seperti banjir dan kekeringan. Selain itu, sungai yang asri akan memberikan manfaat bagi warga berupa ikan yang dapat dinikmati.

“Kami ucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat terutama Pak Mansur atas pemberian 600 bibit ikan nila nirwana yang disebar di sungai ini. Saya berharap ikan ini akan berkembang biak dan banyak memberikan manfaat,” kata Dedi.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas LH, Abdul Syukur yang mengatakan jika sungai terjaga dengan baik banyak memberikan manfaat. Menjaga ekosistem sungai hendaknya bisa menjadi budaya yang harus digelorakan dan dibiasakan oleh setiap individu masyarakat.

“Kegiatan ini akan membangun budaya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan menjaga lingkungan termasuk sungai. Air bersih menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” ujar Syukur.

Semua sepakat, tambah Syukur harus menggelorakan dan menjaga ekosistem sungai. Semua sepakat untuk menjaga sungai, banyak dampak yang terjadi jika sungai tidak dijaga dengan baik. Tapi jika tidak dijaga akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

“Kita semua sepakat untuk lebih menjaga sungai. Akhir-akhir ini banyak kerugian akibat rusaknya ekosistem diantaranya pencemaran lingkungan tinggi, banyak biota laut yang hilang dan mati, hilir sungai yang kacau, keperuntukan sungai yang keliru hingga peradaban sungainya menjadi rusak,” ujarnya.

Gerakan bersih-bersih sungai dan penyebaran bibit ikan diharapkan juga diikuti semua pihak termasuk dunia usaha. Hal ini akan mengembalikan kondisi sungai yang sudah rusak menjadi asri kembali.

YoC

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta