Inspektorat Jawa Barat Gelar Soft Launching Aplikasi Pengaduan dan Konsultasi



Bandung, Beritainspiratif.com - Inspektorat Provinsi Jawa Barat menggelar acara Soft launching aplikasi Pengaduan dan Konsultasi Inspektorat Provinsi Jawa Barat, di aula Inspektorat Jawa Barat, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (29/10/2018).

Aplikasi ini berfungsi menanggapi keluhan masyarakat dan pegawai dinas yang tidak bisa ditangani secara langsung.

"Jadi ini lebih ke menanggapi keluhan masyarakat dan layanan konsultasi kedinasan mana kala ada masalah yang perlu diselesaikan," kata Project Leader Aplikasi, Hidajat Setiaputra, saat ditemui Beritainspiratif.com disela-sela kegiatan.

Pihaknya mencontohkan manakala di pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten/kota ada keraguan dalam melaksanakan kegiatan maka dengan aplikasi ini inspektorat akan memberi pengarahan.

"Misalkan dalan sebuah program, apakah perlu dilakukan lelang atau tidak, nah kita akan memberi penjelasan terkait pengambilan keputusan lelang atau tidak, melalui aplikasi ini karena aplikasi ini terkoneksi dengan dinas dan lembaga lain, salah satunya Lembaga Kebijakan Pengandaan barang/jasa Pemerintah (LKPP)," paparnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, aplikasi ini akan digunakan Inspektorat Jawa Barat untuk menanggapi berbagai permasalahan yang ada.

Ditanya mengenai perbedaannya dengan Jabar Quick Respon (JQR), Hidajat menjelaskan, JQR fokusnya menangani problem yang bisa langsung ditangani, sementara aplikasi ini fokus menangani permasalahan yang tidak bisa ditangani secara langsung.

"Jabar Quick Response (JQR) itu untuk menanggapi keluhan masyarakat yang sifatnya bisa ditangani secara langsung misalkan ada orang yang tidak punya uang untuk bayar sekolah, karena kan JQR bekerja sama dengan CSR perusahaan, dengan berbagai institusi juga," jelasnya

"Nah yang ditangani oleh kami diantaranya yang tidak bisa ditangani secara langsung, yang lebih kepada menanggapi berbagai keluhan masyarakat yang perlu dikoordinasikan terlebih dahulu dengan perangkat daerah provinsi, kabupaten/kota, maupun dengan pemerintah pusat," paparnya.

Terkait nama aplikasi, Hidajat menyebut, aplikasi ini akan diberi nama, langsung oleh Gubernur Ridwan Kamil. "Ini baru soft launching, belum ada namanya, biar nanti pak gubernur yang ngasih nama ya langsung," tandasnya.      (Tito)

Berita Terkait