Inilah Tokoh Penerima Penghargaan Anugerah Perhumas Pada KNH 2018



Jakarta, Beritainspiratif.com - Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia, pada acara Konvensi Nasional Humas 4.0 yang berlangsung di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Senin (10/12/2018), kembali menyerahkan penghargaan Anugerah Perhumas 2018 kepada 4 insan humas yang berdedikasi tinggi di bidang kehumasan.

Penghargaan Anugerah Perhumas tersebut diserahkan oleh Ketua Umum Perhumas Agung Laksamana kepada :

  1. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk kategori Tokoh Pemerintah.
  2. Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A., PhD, kategori edukator Humas.
  3. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Dr. Soetopo Purwo Nugroho untuk kategori Humas Pemerintah.
  4. Komisaris Fortune Pramana Rancang Miranty Abidin untuk kategori Lifetime Achievement.

Anugerah Perhumas merupakan bentuk apresiasi tahunan bagi sejumlah tokoh masyarakat berdasarkan rekam jejak dan komitmen mereka dalam menjalankan tugas kehumasannya.

Empat sosok peraih anugerah ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi seluruh praktisi humas lainnya agar terus mengembangkan diri dan memperluas wawasan dalam membangun citra bangsa Indonesia.

“Anugerah ini sudah dijalankan sudah cukup lama. Media analisis, konten, integritas, bagaimana cara mereka membangun profesionalitas di bidang kehumasan, itulah bentuk penilaiannya,” kata Agung usai memberikan penghargaan.

Tonton Juga Lagu :MARS PERHUMAS

Menanggapi pemberian penghargaan tersebut, Prof. Deddy mengatakan bahwa ia merasa penghargaan ini sebagai kejutan. “Pertama, karena kehumasan bukan keahlian saya. Namun kehumasan, memang tak dapat dipisahkan dari komunikasi. Kedua, karena saya merasa ‘ketuaan’, maklum ini ‘kan era milenial. Bagaimanapun, saya dedikasikan anugerah ini untuk Fikom Unpad,” ujarnya yang dilansir dari laman Unpad.

Penghargaan ini sendiri tidak lepas dari produktivitas ilmiahnya dalam menulis berbagai buku komunikasi. Sejumlah buku karya beliau telah menjadi rujukan para mahasiswa, akademisi dan praktisi komunikasi di Indonesia.

(Yanis)

Berita Terkait