Ini yang Disampaikan Prof. Dr. Armida Pada Acara “Leader’s Forum” Perhumas BPC Bandung



Bandung, Beritainspiratif.com – Perhumas BPC Bandung berkesempatan melakukan wawancara exclusive bersama Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr Armida S. Alisjahbana bertempat Fakultas Ekonomi Universitas Pajajaran (Unpad) Jalan Cimandiri nomor 8, Kota Bandung pada Jumat, (19/10/2018).

Pengambilan gambar (shooting) dalam bentuk wawancara khusus ini dilakukan sebagai bahan narasumber yang menyampaikan materi “E- Learning Personal Leadership” yang ditayangkan dalam acara “Leader’s Forum” Jum’at, (26/10/2018) yang berlangsung di de Braga by Artotel Jalan Braga nomor 10 Bandung.

Prof Dr Armida S. Alisjahbana, tidak bisa hadir dalam acara “Leaders Forum” karena sedang mempersiapkan segala sesuatunya jelang keberangkatannya ke Bangkok, Thailand sebagai Sekretaris Eksekutif ke-11 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP) yang ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tonton Juga Lagu :MARS PERHUMAS

Berikut kutipan wawancara exclusive bersama reporter Nadia Puspa yang diliput secara langsung oleh Beritainspiratif.com :

Dalam salam pembukanya Prof. Armida menyampaikan salam dan permohonan maafnya tidak bisa hadir hadir langsung dalam acara yang sangat penting “Leaders Forum” ini.

1.Apakah Topik yang akan disampaikan Ibu dalam Acara “Leaders Forum”

“Mengingat peserta Leaders Forum adalah dari kalangan komunikasi dan kehumasan (Perhumas), maka akan disampaikan topik yang terkait personal relationship, inter personal relationship, integrity, juga tentang bagaimana kemampuan untuk mensosialisasikan, meyakinkan audience ataupun pemirsa”

2.Pengertian dan karakteristik utama sebagai personal leadership ini seperti apa menurut Ibu ?

“Intinya di personality dari individu yang bersangkutan, karena leadership seseorang itu tercermin dari individu atau personality dari individu yang bersangkutan. Menurut pandangannya ada 2 hal yang menjadi kuncinya yaitu : yang disebut personal integrity dan integritas secara professional”

3.Bagaimana Ibu menerapkan personal intergrity dalam kehidupan sehari-hari?

“intinya semuanya mengalir dengan sendirinya, kemudian mengacu kepada dua hal tersebut di atas yakni personal integrity dan integritas secara professional”

4.Bagaimana manfaat dari penerapan integritas professional bagi karir ibu?

Intinya semua itu dasarnya niat tulus dan baik, sehingga semuanya akan dihasilkan dengan baik dan akan ada jalannya.

5.Sebagai Menteri Bappenas (ketika itu), bagaimana peran dalam merancang strategi diplomasi publik Indonesia menghadapi berbagai kepentingan internasional yang berbeda-beda ?

“Pengertian diplomasi biasanya yang paham adalah para diplomat, karena bukan berada di lingkungan hubungan internasional. akan tetapi diplomasi dalam pengertian adalah bagaimana kita (siapapun) bisa meyakinkan pihak yang diajak berunding atau diskusi secara umum, untuk mencapai suatu kesepakatan (kalau bisa) yang saling menguntungkan”.

6.Masih dalam Diplomasi Indonesia, menurut ibu bagaimana target pencapaian diplomasi Indonesia?

“Harus memperjuangkan dan mengendepankan apa yang menjadi prioritas nasional. Misalnya kepentingan Indonesia dalam rangka mencapai suatu tujuan komitmen global. Misalnya target kemiskinan atau target kesehatan, akan tetapi misi dan visinya sama, sehingga bagaimana dapat berunding dan kerjasama sehingga bisa dicapai komitmen bersama untuk mengurangi kesenjangan dengan indikator tertentu”.

7.Bagaimana pola kolaborasi dan sinergi para pelaku diplomasi publik?

“Diplomasi publik itu, tidak bisa lagi diterapkan hanya antar pemerintahan atau antar lembaga, itu tidak cukup. Diplomasi publik harus berinteraksi, harus melibatkan pemangku kepentingan kepentingan lainnya seperti swasta, bisnis, perguruan tinggi, masyarakat sipil, dan lainnya, jadi jangan hanya antar pemerintah saja”.

8.Apa hambatan dalam penerapan dalam diplomasi publik ini?

“Pertama adalah pemahamannya, misalnya masalah stunting, kuncinya bukan di pemerintah akan tetapi “contohnya ibu ibu kurang paham pola asuh yang baik untuk anak-anaknya”.

9.Apa pesan Ibu kepada peserta “Leaders Forum” yang hendak disampaikan?

“Komunikasi public itu yang menjadi kuncinya adalah bagaimana dapat merealisasikan, misalnya SDGs, itu harus pemahamannya dulu yang harus diterapkan, sehingga disitulah peran humas berperan untuk dapat mensosialisasikannya dengan baik”

Tujuan “Leaders Forum”

“Leader’s Forum” merupakan Forum interaktif yang akan mengupas tuntas strategi dan taktik membangun jejaring global, membuka akses dan menjaring pasar global serta membangun reputasi internasional, katanya.

Peserta Leaders Forum adalah perwakilan dari BPC Perhumas yang tersebut di Indonesia, selain itu diikuti juga dari unsur public relation (PR) BUMN, PR pemerintah, pengusaha, akademisi dan praktisi PR, mahasiswa Ilmu Komunikasi, pengurus dan anggota Asosiasi Profesi, pemilik dan pengelola media, dan konsultan komunikasi & PR.

Profil Prof Dr Armida S. Alisjahbana

Prof Dr Armida S. Alisjahbana adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad).

Prof. Armida akan menjalankan tugas baru sebagai Sekretaris Eksekutif yang ditunjuk PBB, per tanggal 1 November 2018 di Thailand Bangkok.

Prof Dr Armida Alisjahbana, ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Sekretaris Eksekutif ke-11 Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UNESCAP), menggantikan Shamshad Akhtar Sekretaris Eksekutif, dan merupakan pimpinan wanita pertama.

Prof. Armida merupakan tokoh penting dalam pendirian pusat unggulan SDGs Center Unpad, suatu pusat studi pertama di perguruan tinggi yang berfokus pada penguatan SDGs. Pusat yang didirikan pada 2016 tersebut berperan terhadap persiapan dan evaluasi kebijakan serta program untuk mencapai SDGs. Pusat ini juga mengilhami univeritas lainnya di Indonesia untuk mendirikan pusat serupa.

Di bidang pemerintahan, Armida pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2009 hingga 2014 lalu.

Atas pengangkatan itu, Arminda akan melanjutkan misi pencapaian SDGs di tingkat internasional. Melalui UNESCAP, ia akan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial yang inklusif serta berkelanjutan di Asia-Pasifik.

UNESCAP bersama organisasi pemerintah dan entitas PBB lainnya juga akan menguatkan kapasitas kelembagaan guna melayani hak, menangani aspirasi, serta kebutuhan masyarakat.       (Yanis)

Berita Terkait