Ini Dua Keistimewaan BIJB Menurut Menhub Budi Karya 



Majalengka, Beritainspiratif.com - Menhub, Budi Karya Sumadi meminta sebelum Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) beroperasi agar dilakukan simulasi selama 2 minggu dengan melibatkan 500 orang, dummy passenger.

Hal ini untuk memastikan alur penumpang, penanganan bagasi, hingga sistem tiketing berjalan dengan baik.

 

Selain itu Menhub juga ingin agar faktor keselamatan dan keamanan bandara juga menjadi fokus dalam pengoperasian bandara.

Hal ini disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi usai meninjau langsung bandara yang terletak di Kecamatan Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (4/4).

Secara khusus Menhub menilai ada 2 keistimewaan Bandara Kertajati yaitu terkait faktor pendanaannya yang tidak murni menggunakan APBN namun juga melibatkan swasta dan juga letak bandara yang strategis sehingga dapat melayani banyak kabupaten di sekitarnya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengungkapkan posisi Bandara Kertajati sangat strategis dan menghubungkan simpul-simpul transportasi. Dengan begitu Agus berharap keberadaan bandara ini nantinya akan dapat menumbuhkan ekonomi di Jawa Barat.

“Nanti akan ada kemandirian ekonomi di Jawa Barat. Patimban 40 kilometer dari sini ke pantai, Transjawa dan jalur kereta api yang masuk sini hubungkan network jalur yang sudah ada sehingga punya simpul terintegrasi,” ucap Agus.

Progres pembangunan Bandara Internasional Kertajati saat ini untuk sisi darat telah mencapai 91,07 % sedangkan untuk sisi udara telah selesai 100%.

 

Bandara ini memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter. Dengan runway ini bandara ini telah dapat didarati pesawat sejenis Boeing 777.

Selain itu juga terdapat apron berukuran 576 x 151 meter persegi sehingga dapat menampung sebanyak 10 pesawat berbadan lebar. Pada sisi darat Bandara Kertajati dilengkapi terminal penumpang berukuran 92.000 meter persegi.

(Yones)

Berita Terkait