Indonesia Diminta Terus Kawal Kemandirian Bioteknologi dan Vaksin Center of Excellence



Bandung,Beritainspiratif.com - Setelah pelaksanaan workshop Cold Chain System untuk angggota negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tanggal 1 – 2 Oktober 2019 lalu, Kementerian Kesehatan RI dan Bio Farma diundang dalam kegiatan 13th Meeting of the OIC Steering Committee on Health yang diselenggarakan oleh OIC di Abu Dhabi UAE, pada tanggal 7 Oktober 2019 yang lalu.

Dikutip dari rilis Bio Farma, pertemuan yang diselenggarakan sebagai persiapan pertemuan tingkat tinggi Menteri Kesehatan Negara Anggota OKI (Islamic Conference of Health Ministers) ke-7 pada Desember 2019 di Abu Dhabi, membahas beberapa agenda, antara lain penyampaian pelaporan dari Indonesia mengenai kegiatan Center of Excellence (CoE) bidang Bioteknologi dan Vaksin termasuk kegiatan workshop OIC on Cold Chain Management System, dan rencana pengembangan pusat unggulan vaksin dan produk bioteknologi untuk jangka waktu 10 tahun mendatang.

Direktur Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi sekaligus pimpinan sidang Dr. Yahya Saeede mewakili peserta memberikan sambutan positif. Ia berharap pusat unggulan tersebut terus didorong, agar mampu untuk mewujudkan Ketahanan dan Kemandirian Vaksin dan Produk Bioteknologi di kawasan 57 negara anggota OKI.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan
pada Center of Excellence (CoE) sudah ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan CoE, antara lain peluncuran secara resmi CoE oleh Ibu Menteri Kesehatan melalui Seminar tentang Pusat Unggulan Vaksin pada Mei 2018 lalu di Jakarta, ditunjuknya Bio Farma sebagai laboratorium dan fasilitas penelitian OIC.

Fasilitas lab ini, sedianya potensial untuk diperluas di Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPITEK) Serpong di masa mendatang.

Kegiatan lainnya pada CoE ini adalah pelaksanaan Workshop on Cold Chain Management System tanggal 1-2 Oktober 2019, di Bandung, serta pembuatan Sekretariat Pusat Unggulan Vaksin dan Produk Bioteknologi yang berlokasi di Gedung Adhyatma Lantai 8 Kementerian Kesehatan RI dan Fasilitas Pusat Unggulan sendiri berupa laboratorium bertempat di Bio Farma.

“Setelah penunjukan Indonesia sebagai Center of Excellence untuk bidang Bioteknologi dan vaksin, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah membuat beberapa agenda terutama untuk peningkatan capacity building dari anggota OKI. Untuk jangka pendek, Kemenkes telah mengundang 16 delegasi anggota OKI pada awal Oktober k2019, untuk belajar mengenai penanganan vaksin, melalui workshop cold chain system yaitu suatu metode cara penanganan vaksin, dari mulai pabrik hingga digunakan oleh pasien”, ujar Bambang .

Ia menambahkan, pelatihan ini akan terus berkembang seiring dengan adanya peningkatan kompetensi dari masing – masing anggota OKI, sehingga tujuan akhir pembentukan CoE ini dapat terwujud antara lain, munculnya kemandirian untuk pembuatan vaksin untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit global dan mengembangkan potensi kerjasama penelitian antara sesama negara Anggota OKI.

Di sela-sela pertemuan, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan dan beranggotakan Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Perwakilan Direktorat Sosbud OINB Kementerian Luar Negeri, dan Perwakilan KBRI Riyadh melakukan pertemuan Bilateral dengan para pelaku bisnis dan industri farmasi Persatuan Emirat Arab, yaitu LifePharma, Burjeel Hospital dan KBBO Group dalam rangka penjajakan kerja sama kesehatan bidang farmasi dan kesehatan. (Ida)

Berita Terkait