Idul Adha  Momentum Umat Manusia Menyembelih Sifat-sifat Kehewanan



Jakarta, Beritainspiratif.com -Dewan Masjid Indonesia menggelar Pengajian Akbar dengan pengisi tausiyah Ustaz Abdul Somad di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018). Dalam tausiyah Ustaz Abdul Somad menekankan seluruh umat manusia di bumi ini merupakan saudara.

"Islam mengajarkan tak ada yang beda dari kulit putih dan kulit hitam. Semua dari Adam. Adam dari tanah. Kita semua berasal dari tanah," ujar Ustaz Somad dalam tausiyahnya, Rabu (25/7/2018).

Dia menjelaskan umat manusia adalah bersaudara. Umat manusia dilahirkan dari seorang perempuan, yang merupakan makhluk mulia. "Kita semua itu berasal dari Hawa. Hawa (diciptakan) dari tulang rusuk Adam. Dan Adam (diciptakan) dari tanah," tuturnya.

Ustadz Somad mengatakan, saudara tidak memiliki sifat saling menjatuhkan melainkan untuk tetap bersatu.

 

Bahagia dengan Zuhud

"Saudara itu tidak menyakiti, tidak menyikut, tidak menanduk, dan tidak menendang. Kalau menyakiti, menyikut, menanduk, dan menendang, itu adalah sifat-sifat kehewanan. Dan itu akan kita sembelih pada 10 Dzulhijjah (Idul Adha) mendatang," ungkapnya yang kemudian mengundang gelak tawa para jamaah.

Pada saat menyembelih hewan yakni pada momentum Idul Adha, maka pada saat itu pula umat manusia menyembelih sifat-sifat kehewanan. Sehingga, kata dia, tidak seharusnya sesama manusia saling menjatuhkan dengan sifat-sifat kehewanan itu.

Perbedaaan

Lulusan al-Azhar Kairo ini  menjelaskan bahwa seluruh umat Islam adalah sama. Adanya perbedaan-perbedaan, menurutnya adalah hal yang biasa.

"Ada perbedaan-perbedaan itu biasa. Ada yang NU, ada yang Muhammadyah, atau persatuan-persatuan lain, itu tak menjadi masalah," ujarnya.

Dia menyebut adanya perbedaan pandangan seperti dalam golongan NU atau Muhammadyah dan organisasi-organisasi lain, adalah hanya sebuah kendaraan yang digunakan umat untuk menuju ke inti Islam. Sehingga, tak jadi masalah bila terdapat perbedaan pandangan bila tujuannya satu, yakni Islam.

Dia mengibaratkan itu dengan kendaraan yang para jamaah gunakan menuju ke Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat. Menurutnya, ada jamaah yang menggunakan motor, mobil, maupun bus, namun tujuannya sama yakni ke Masjid Istiqlal.

Lalu, dia melanjutkan pengibaratan itu. "Kalau sudah sampai di Istiqlal, kemudian mengikuti aturan yang ada di Masjid Istiqlal. Istiqlal itu memiliki kekhasan Indonesia," tuturnya.

Sehingga menurutnya, berada di Masjid Istiqlal harus mengikuti aturannya. Termasuk Imam yang membacakan basmalah di awal surat Al-Fatihah. "Karena mayoritas orang Indonesia itu bermahzhab syafii, ya kita ikuti. Karena kita berada di Indonesia," ungkapnya

Dalam pengajian akbar yang bertajuk Persatuan Umat Islam untuk Kemaslahatan Bangsa itu, Ustaz Abdul Somad mengisi tausiyah selama sekitar satu jam. Selain dirinya, pengajian itu juga dihadiri oleh istri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Mufida Kalla, dan juga Wakapolri yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia, Komjen Syafruddin demikian dikutip Republika.

(Kaka)

Berita Terkait