Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0, UPI Bangun Smart Class dan Smart Laboratory



Bandung,Beritainspiratif.com - Dampak revolusi industri 4.0, mulai dirasakan tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga dalam bidang pendidikan.

Menurut Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. HR. Asep Kadarohman, pada era industri ke 4 ini proses pembelajaran berubah total dan ruang kelas mengalami evolusi. denga

Pola pembelajaran lebih dengan teknologi digital, sedangkan peran guru dari sebelumnya sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan, kini berevolusi menjadi fasilitator.

"Di era 4.0 ini pola pembelajaran yang diberikan lebih pada visual dan partisipatif. Machine learning akan banyak membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, terutama yang menyangkut hafalan, hitungan dan pencarian sumber informasi," kata Rektor dalam pidatonya pada Dies Natalis ke 65 dan Lustrum ke 13 UPI di gedung Achmad Sanusi UPI jalan Setiabudhi kota Bandung, Jum'at (18/10/2019).

Menurut Asep Kadarohman dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 ini, UPI telah membangun smart class dan smart laboratory.

"Tahun ini kami telah membangun smart class di fakultas ilmu pendidikan dan smart laboratory di fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis. Harapannya, ke depan semakin banyak lagi fakultas yang mengembangkan smart class dan smart laboratory,"

Untuk memenuhi kebutuhan teknologi digital tersebut lanjut Asep, dalam RKAP tahun 2020 telah dianggarkan dana pengembangan laboratorium untuk masing-masing fakultas dan kampus UPI di daerah.

Lebih lanjut dikatakan Asep Kadarohman, sebagai universitas yang sarat dengan prestasi, UPI kini menjadi tujuan bagi pembelajar muda untuk menimba ilmu.

"Banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar pada tahun 2019, telah menempatkan UPI masuk ranking 4 secara nasional pada SBMPTN, dengan jumlah pendaftar 48.231 calon mahasiswa," ujarnya.

Sementara itu Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UPI KH As'ad Said Ali mengajak seluruh civitas akademika untuk memperkuat tekad mendorong UPI menuju World Class University in Education, baik dari segi penguasaan Iptek maupun pembangunan jati diri bangsa.

Menurutnya mengasah kemampuan teknik dan manajemen itu sangat penting, agar mampu memasuki era modern sejajar dengan bangsa lain. Namun hal itu tidak banyak gunanya, bila seseorang tidak memiliki jati diri, kehilangan kemandirian dan rasa percaya diri.

"Saya yakin UPI dengan kehidupan kampus yang religius, mampu mengukuhkan jati diri pendidikan, untuk meraih kepeloporan dan keunggulan, sehingga memiliki kepribadian yang kokoh," pungkasnya.

Saat ini jumlah mahasiswa UPI tercatat 40.519 orang, 153 orang diantaranya mahasiswa asing yang berasal dari 29 negara.

Sejak didirikan tahun 1954 dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) hingga sekarang, jumlah alumni sebanyak 195.542 orang tersebar tidak hanya didalam negeri tapi juga luar negri. Dari lulusan sebanyak itu, 8.175 orang diantaranya mendapat bea siswa dengan total nilai sekitar Rp70,1 milyar. (Ida)

Berita Terkait