Hadapi Abad 21 Sebagai Abad Berpikir, Literasi Harus Dilakukan Mulai dari Sekolah Dasar



Bandung,Beritainspiratif.com - Kemampuan literasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi anak-anak Indonesia, masih rendah terutama di sekolah dasar. Dari 61 negara yang diteliti, peringkat literasi Indonesia saat ini berada pada posisi kedua dari bawah.

"Indonesia hanya lebih baik dari Bostwana, negara di kawasan Afrika Selatan," kata Prof.N.Tatat Hartati dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedagogi Bahasa SD pada Fakuktas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Selasa (2/7/2019).

Menurut Prof. Tatat Hartati, rendahnya angka literasi terutama dalam menulis, membaca dan berhitung (calistung), menunjukkan bahwa pendidikan umum di Indonesia masih bergerak pada level paling mendasar.

Gerakan Literasi Sekolah yang dicanangkan sejak tahun 2013, dinilainya cukup berhasil tapi belum terkoordinasi dengan baik sehingga pada tahun 2017 pemerintah meluncurkan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

GLN ini menekankan pada enam komponen yaitu literasi bahasa, science, matematik, teknologi, financial dan literasi kewarganegaraan.

"GLN ini tidak hanya melibatkan sekolah tapi juga keluarga, masyarakat, kampus dan anak-anak berkebutuhan khusus. Jadi anak berkebutuhan khusus, juga harus tersentuh literasi," ujarnya.

Prof. Tatat mengingatkan pentingnya literasi bagi anak-anak SD, sebagai bekal hidup terlebih menghadapi abad 21 harus literate.

"Sangat penting karena literasi itu bekal hidup dan SD itu fondasi. Kalau literasi bagus, di sekolah juga bagus dan dalam kehidupan juga akan bagus," terang dia.

Ia menambahkan abad 21 merupakan abad berfikir, namun selama ini tidak ada panduan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Sementara di negara-negara lain, media dan bahan ajar sudah banyak digunakan.

"Saya bersama mahasiswa sudah menyiapkan big book dan mini book, sebagai media pembelajaran. Bahkan dalam kerjasana dengan USAID, kita punya 15 kampus mitra dan 6 SD binaan big book, juga untuk anak disabilitas. Buku tersebut bisa meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, untuk meningkatkan motorik anak," pungkasnya. (Ida)

Berita Terkait