Gelar Operasi Yustisi, Yana: Lebih Memilih Terapkan Sanksi Administratif



Bandung, Beritainspiratif.com - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku lebih memilih menerapkan sanksi administratif ketimbang memberi sanksi dalam bentuk uang. Sanksi uang dikhawatirkan justru membebani masyarakat.

"Kalau sanksi rupiah mau berapapun akan jadi berat, walaupun sebagian orang jadi ringan. Akan lebih bagus kalau kita saling mengawasi. Misalnya di lingkungan keluarga, komunitas, dan lainnya," ujarnya di GOR Pajajaran Kota Bandung, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga:Oded-pastikan-covid-19-di-kota-bandung-masih-terkendali

Yana mengatakan, saling mengingatkan atau mengawasi antar anggota komunitas dianggap lebih efektif. Ketimbang diperingatkan oleh aparat atau pemerintah. Dia khawatir justru akan menimbulkan selisih paham.

Kalaupun pemerintah atau aparat turun tangan, pihaknya lebih sepakat diterapkan dalam bentuk operasi yustisi dengan denda administratif. Misalnya dengan melakukan pendataan atau mengambil KTP warga yang melakukan pelanggaran.

"Kalau administrasi kan, kaya atau miskin bisa kena sanksi. Tapi kalau kena denda Rp50 atau Rp.100 ribu, nanti kalau enggak bisa bayar, apa akan dipenjara. Nanti penuh penjara,"ungkapnya.

Selain itu, untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bandung, pihaknya menghimbau agar sektor ekonomi yang sebelumya diberi izin kelonggaran operasional, mestinya ditaati. Misalnya rumah makan, cafe, atau restoran mestinya tutup pukul 21.00 WIB. Sementara tempat hiburan maksimal pukul 24.00 WIB.

"Kalau lewat jam operasional dan tetap buka atau bandel, cabut izinnya. Kita ada regulasi untuk berikan sanksi berat. Masa enggak tau batas jam operasionalnya. Kita khawatir akan muncul klaster baru dari tempat yang diberi relaksasi itu,"jelasnya.

Yana menambahkan, saat ini tingkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan mulai berkurang. Karena mungkin banyak masyarakat sudah lelah dan jenuh. Sehingga, Pemkot Bandung saat ini gencar menggandeng komunitas.

"Tujuannya agar mereka bisa saling mengingatkan sehingga menekan laju COVID bisa dilakukan mulai dari komunitasnya,"katanya.

(Mugni)

Berita Terkait