Efek Negatif Penggunaan Gadget Pada Si Kecil



Bandung, Beritainspiratif.com - Tidak bisa dipungkiri penggunaan gadget pada masyarakat sekarang ini sudah tak terbendung lagi.

Gadget sudah bisa didapatkan dengan mudahnya disetiap tempat baik di kota besar maupun kecil.

Tua dan muda, laki-laki dan perempuan, bahkan ironisnya anak kecil pun sudah lumrah memakainya.

Sangat disayangkan bila penggunaan gadget ini sudah makin merambah ke anak kecil, katakanlah usia 3 tahun.

Dengan usia seperti ini sehatkah bila seorang anak sudah dibiasakan memakai gadget. Pemberian gadget biasanya dilakukan oleh orangtua yang tidak mau ambil pusing bila anak rewel. Cukup berikan gadget beserta permainan yang telah ada, biasanya anak langsung 'anteng'.

Ternyata ini salah, dilihat dari segi kesehatan sangat merugikan.

 

Ahli parenting, psikologis, dan bahkan pemerhati kesejahteraan anak mengkhawatirkan efek dari smartphone, tablet, dan gadget lainnya dengan touchscreen pada anak di bawah usia tiga tahun yang hobi menggunakannya.

Mereka percaya bahwa waktu bermain yang dihabiskan dengan memelototi layar gadget mungkin memiliki efek negatif pada otak anak yang sedang berkembang.

Lebih lanjut mereka memperingatkan bahwa menggunakan tablet atau smartphone untuk mengalihkan perhatian anak dapat merugikan perkembangan sosial-emosional mereka.

Tahukah Anda, otak anak akan membesar hingga tiga kali lipat  begitu banyak pembelajaran yang terjadi bahkan sebelum anak menginjak usia lima tahun, bahkan sebelum ia dapat lancar mengucapkan kata-kata pertamanya?

Ada praduga bahwa waktu bermain di depan perangkat mobile dapat menjadi alternatif pembelajaran, namun American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa anak di bawah usia dua tahun tidak memiliki kemampuan kognitif untuk dapat memahami program seperti itu. Yang sebenarnya dilakukan oleh games “edukasional” ini adalah memotong waktu interaksi orangtua-anak, yang berdampak pada keterlambatan berbahasa bagi anak.

Faktanya, anak-anak perlu waktu interaksi tatap muka dengan orangtuanya, bukan dengan gadget.

Selain itu, paparan berlebih dengan gadget telah dikaitkan dengan defisit fokus, keterlambatan kognitif, dan gangguan belajar. Penggunaan layar interaktif pada anak di bawah usia tiga tahun juga dapat merusak tumbuh kembang anak dari keterampilan yang dibutuhkan untuk matematika dan ilmu pengetahuan, peneliti menemukan.

Perangkat elektronik ini dapat menggantikan kegiatan keterampilan motorik yang melibatkan kerja tangan, yang penting untuk perkembangan keterampilan sensomotorik dan visual-motor penting untuk proses pembelajaran dan penerapan matematika dan sains.

Bayi dan balita belajar lebih baik dengan materi yang bisa mereka sentuh, raba, dan genggam, dibandingkan apa yang mereka lihat di sebuah layar.

Mengeksplorasi konsep-kosep dalam tiga dimensi lebih baik daripada pemahaman hanya dua dimensi untuk perkembangan kognitif yang lebih menyeluruh.

Sebuah studi tahun 2014 oleh Children’s Digital Media Center dari University of California, Los Angeles menunjukkan bahwa ketika kesibukan bermain gadget mengalahkan kesempatan interaksi tatap-muka, keterampilan sosial anak mungkin dapat terpengaruh secara negatif, dan ini mungkin akan membutakan mereka dari pemahaman emosi orang lain, wawasan, empati, cara mengetahui diri mereka sendiri, dan keterlibatan dalam hubungan antar manusia yang sehat.

Kecerdasan sosial dan emosional sangat penting untuk kesuksesan dalam hidup.

(Kaka/berbagai sumber)

Berita Terkait