Dubes RI Catat Dubes Asing Pertama Raih Visiting Professor Dari Rusia



Jakarta, beritaisnpiratif.com - M Wahid Supriyadi Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, dianugerahi gelar Visiting Professor of International Relations dari National Research Tomsk State University (TSU) yang merupakan dubes asing pertama yang diberikan award pada peringatan ulang tahun ke-140 universitas tersebut pada Kamis (6/9) lalu.

Dikutip dari rilis KBRI Moskow, Minggu (9/9) Visiting Professor adalah dosen tamu yang diberikan universitas kepada seseorang yang memiliki kontribusi di bidang hubungan internasional khususnya dalam pengembangan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia.

Acara yang juga dihadiri Rektor Universitas Pattimura, Ambon dan tamu undangan lainnya, Georgiy Mayer mengatakan bahwa Dubes Wahid melakukan bentuk-bentuk pekerjaan standar yang biasa dilakukan, dengan hal-hal baru yang dapat memberikan hasil signifikan dan nyata dalam pengembangan hubungan Indonesia dengan Rusia," lanjutnya.

Presiden TSU Georgiy Mayer mengaku bangga bisa menganugerahkan gelar tersebut. "Tomsk State University senang dan bangga melihat Duta Besar Wahid Supriyadi sebagai guest lecturer," ucap Mayer.

Setelah penganugerahan, Wahid langsung didaulat untuk memberikan kuliah umum. Tema yang disampaikan adalah 'Indonesia-Russia: From Image Building to Practical Cooperation'.

Dalam presentasinya wahid menyampaikan selama dua kali penyelenggaraan festival sebelumnya, tahun 2017 perdagangan Indonesia dan Rusia mengalami peningkatan 25% menjadi sebesar USD 3,27 miliar. Wisatawan Rusia ke Indonesia meningkat 37% menjadi 110.500 orang dan sebaliknya jumlah wisatawan Indonesia yang pergi ke Rusia sekitar 20 ribu orang.

TSU adalah salah satu Universitas tertua Rusia yang didirikan tahun 1878 dan merupakan Universitas Imperial Siberia Pertama. Saat ini TSU merupakan salah satu Universitas terkemuka di Rusia dan masuk dalam peringkat ke-277 dunia menurut QS World University Rankings 2018. Di TSU belajar mahasiswa asing, termasuk mahasiswa Indonesia.

Saat ini kedua negara sedang mengembangkan kerja sama antar perguruan tinggi. Rektor dari UI, UGM, ITB, IPB, Undip, dan Wakil Rektor ITS, serta perwakilan Unud yang tergabung dalam delegasi PLN berkunjung ke Rusia pada 3-8 September 2018.

Perguruan tinggi Indonesia tersebut melakukan penjajakan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Rusia, yaitu Moscow Power Engineering Institute (MPEI), National Research Nuclear University MEPhI (Moscow Engineering Physics Institute), dan Gubkin Russian State University of Oil and Gas. Dalam kunjungan tersebut ditandatangani perjanjian kerja sama antara ITB dan UI dengan Russian State Agrarian University - Moscow Timiryazev Agricultural Academy (RSAU MTAA), dan ITB dengan Moscow Aviation Institute (MAI). Sementara UGM dan Unud sebelumnya telah menjalin menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Rusia.

Yanis

Berita Terkait