DPRD Provinsi Jabar: Diperlukan Helikopter Untuk Daerah Bencana Sulit Dijangkau



Bandung, Beritainspiratif.com – DPRD Jawa Barat mendorong pengadaan alat transportasi helikopter untuk pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar bisa menjangkau daerah terpencil atau terisolir terkait kedaruratan bencana dan yang sulit ditembusnya akses ke daerah terdampak bencana banjir di Provinsi Jawa Barat pada awal tahun 2020 lalu.

Hal itu dialami rombongan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, saat meninjau lokasi banjir dan longsor sehingga mereka tidak bisa sampai ke daerah yang terisolir akibat bencana alam tersebut.

“Ada beberapa lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh angkutan darat, sehingga dibutuhkan alat transportasi lain yang bisa menembus lokasi tersebut,” kata Irfan Suryanagara dari fraksi partai Demokrat pada rapat paripurna DPRD Jabar, Senin (6/1/2020) minggu lalu.

Irfan mengapreasiasi Gubernur Jawa Barat yang segera meluncur ke lokasi bencana di Depok, Bekasi, Bogor dan Karawang. Kedatangannya tentu sangat diharapkan oleh masyarakat terdampak bencana.

“Namun, ada kendala yang dihadapi Gubernur saat menuju lokasi banjir, yakni akses yang sulit ditembus oleh moda transportasi darat,” ujarnya.

Menanggapi hal itu Ketua DPRD Jawa Barat, Taufik Hidayat menyatakan, “Saya paham maksud Pak Irfan, sepertinya harus ada helikopter untuk gubernur supaya mudah menjangkau daerah bencana yang aksesnya sulit untuk ditembus”.

Usai rapat paripurna, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat kepada wartawan menyatakan, usulan itu muncul karena akses menuju kawasan bencana sulit untuk ditembus ketika hendak dikunjungi.

“Tadi yang mengusulkan Pak Irfan (Suryanagara) karena mungkin melihat bencana yang terjadi serempak di beberapa daerah dan jaraknya berjauhan. Itu tidak bisa ditempuh dengan mobil. Kalau pun nanti jadi diusulkan, pesawat digunakan tidak hanya untuk bencana saja,” kata dia.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, usulan itu (pengadaan helikopter) inisiatif dewan.

“Kita lihat saja dalam pembahasannya, apakah rakyat menganggap itu perlu atau tidak. Saya ikut saja. Kalau datangnya (usulan) dari Gubernur, takut keliru tafsirnya. Saya takut salah,” ucap dia.

(Ida)

Berita Terkait