Dispenser dan Timbangan Berbicara Karya Mahasiswa UPI untuk Penyandang Disabilitas Tunanetra



Bandung,Beritainspiratif.com - Berawal dari niat membantu penyandang disabilitas tunanetra, Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika Universitas Pendidikan Indonesia (KOMPOR UPI) melakukan inovasi alat tepat guna, yang dapat membuat para penyandang disabilitas lebih mandiri.

Hasil observasi ke SLB A Negeri kota Bandung, tim KOMPOR UPI mendapat masukan dari para guru, siswa dan alumni sekolah tersebut, bahwa mereka kesulitan dalam menakar air dari dispenser untuk minum, membuat teh, kopi dsb. Demikian pula dalam mengukur berat barang untuk membuat kue atau memasak.

Padahal, di sekolah tersebut ada pelajaran tentang kewirausahaan, pelajaran cara membuat masakan atau kue yang membutuhkan takaran pasti.

Untuk melakukan aktivitas tersebut, selama ini para penyandang disabilitas tunanetra mendapat bantuan dari orang normal.

Setelah melakukan riset lebih dari satu bulan, tim KOMPOR UPI ahirnya berhasil melakukan inovasi Dispenser dan Timbangan Berbicara, yang dapat membantu para disabilias tunanetra.

Ketua UKM KOMPOR UPI, Bahha mengatakan kedua alat yang bisa berbicara ini, dapat membantu para penyandang tunanetra mendapatkan takaran yang tepat sesuai keinginan tanpa bantuan orang lain.

Dispenser berbicara yang merupakan hasil modifikasi, dilengkapi masing - masing tiga tombol pada bagian kiri dan kanan serta petunjuk dengan huruf braille. Bagian kiri adalah air dingin dan kanan air panas. Tombol menunjukkan ukuran. Tombol pertama untuk ukuran 50 ml, tombol kedua 100 ml dan tombol ketiga 250 ml air.

"Ketika dinyalakan dan salah satu tombol ditekan, dispenser ini mengeluarkan indikator suara," kata Bahha ketika memamerkan hasil inovasi tim KOMPOR di kampus UPI jalan Setiabudhi kota Bandung, Jum'at (12/4/2019).

Sementara Timbangan Berbicara, menurutnya didesain minimalis dan ramah terhadap disabilitas tuna netra.

"Ketika suatu benda diletakkan pada tatakan timbangan, maka timbangan akan mendeteksi berat benda tersebut, kemudian mengeluarkan suara dan menampilkan indikator angka," papar dia yang didampingi dosen pembimbingnya Wawan Purnama.

Ia menambahkan, biaya produksi dispenser berbicara sekitar Rp700 ribu, sedangkan Timbangan Berbicara Rp300 ribu. Dana awal, hasil patungan mahasiswa

"Dispenser dan timbangan berbicara ini, akan kami hibahkan secara bertahap kepada seluruh SLB A di Jawa Barat," ucapnya.

Penemuan alat tepat guna karya mahasiswa UPI ini, mendapat apresiasi dari penyandang disabilitas tunanetra Yan Haryana dan Usep guru SLB A Negeri Bandung.

"Kami mengapresiasi dan bangga atas karya mahasiswa UPI. Dengan alat ini, kami yang memiliki keterbatasan merasa terbantu," ujarnya.

Kepala Humas UPI Yuliawan Kasmahidayat menyatakan, dispenser dan timbangan berbicara, akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mahasiswa UPI.

"Kami akan daftarkan HKI karya mahasiswa UPI ini ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM," pungkasnya.

[Ida]

Berita Terkait