Melalui Urban Farming Mampu Turunkan 6 Persen Ketergantungan Pangan



.

Bandung,Beritainspiratif.com - Kota Bandung sampai saat ini belum bisa memproduski hasil pangan secara swambada dikarenakan karakter wilayah yang sempit dan perkotaan sedangkan jumlah penduduk Kota Bandung tidak sebanding dengan kesediaan pangan yang ada.

Baca Juga:Kadispangtan-kota-bandung-peserta-terbaik-diklatpim-ii-lewat-inovasi-buruan-sae

Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin gin Ginanjar mengatakan, secara umum dari data yang diperoleh, Kota Bandung 96 persen penerimaan pangan masih dari distributor luar daerah.

Melalui program urban farming Kota Bandung mampu mengurangi 6 persen keterganntungan pangan dari luar Kota Bandung.

"Kebutuhan pangan Kota Bandung masih sangat tergantung dari luar daerah seperti Cianjur dan Cirebon. Dengan adanya Urban farming setidaknya dapat mengurangi ketergantungan dari distributor luar daerah sebanyak 6 persen,"ujar Gin gin di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (5/9/2019).

Ia memberi contoh seperti kenaikan harga cabe yang pernah sempat naik.

"Khusus di Kota Bandung tidak terlalu menjadi isu bergejolak, hal tersebut dapat dijadikan indikator bahwa itu keberhasilan dari urban farming," katanya.

Tiga minggu sebelum Hari Raya Idul Adha 1439 H, Ia mengakui sempat mengalami kenaikan harga signifikan pada cabe merah, dari harga normal sebesar Rp45-50 ribu perkilo meningkat sampai Rp100 ribu perkilo. Namun, pihaknya mengakui keadaan itu tidak lama.

"Harga naik seperti itu hal yang biasa ya, kita tidak bisa juga melepaskan faktor cuaca kemarau saat ini mengurangi produksi,"ucapnya.

Lebih lanjut Gin gin, cuaca kemaraupun menjadi pemicu kelangkaan dan kenaikan harga pangan, Ia menjelaskan, produksi pertanian sangat tergantung pada kondisi cuaca.

"Kalau Kota Bandung ini yah kebutuhan pangan didatangkan dari Berebes dan Cianjur, di dua wilayah ini juga mengalami penurunan produksi karena musim kemarau, sedangkan kedua wilayah ini juga memiliki konsumen besar seperti ke DKI Jakarta, sehingga wajar saja ketika produksi menurun dan permintaan meningkat berpengaruh juga pada harga jual, itu sudah hukum ekonomi ya," jelasnya.

Selain itu, Dipangtan Kota Bandung untuk menghidupkan urban farming terjunkan 150 kelompok perkebunaan binaan langsung dari dinas.

"150 kelompok tersebut terdiri dari 15-20 orang dan sebagai kelompok diformalkan, belum termasuk instansi wisata dan individu,"pungkasnya. (Mugni)

Berita Terkait